Traveloka
Dulu, Merantau Kemudian
Traveloka Dulu, Merantau Kemudian. Ya, benar. Pengguna Traveloka tentu
sudah akrab dengan slogan-slogan semacamnya meskipun belum ada iklan yang
mengangkat slogan “merantau kemudian”. Aplikasi dengan fitur terlengkap, jawaban
segala gundah dan resah di kala waktu mepet melanda.
Traveloka merupakan suatu perusahaan yang memberikan layanan berupa
Hotel, Pesawat, Paket Pesawat + Hotel, Aktivitas dan Rekreasi, Pulsa dan Paket
Internet, serta Kereta Api. Sedikit cerita mengenai Traveloka. Perusahaan ini didirikan
pada tahun 2012 oleh Ferry Unardi, Derianto Kusuma, dan Albert Zhang.
Ide ini muncul di saat Ferry Unardi sering mengalami kesulitan dalam pemesanan
pesawat, terutama saat dia ingin pulang ke Padang, Indonesia, dari Amerika
Serikat. Pada awal konsepnya Traveloka berfungsi sebagai mesin pencari untuk
membandingkan harga tiket pesawat dari berbagai situs lainnya. Pada pertengahan
tahun 2013, Traveloka kemudian berubah menjadi situs reservasi tiket pesawat di
mana pengguna dapat melakukan pemesanan di situs resminya. Tahun 2014 dan setelahnya
mulailah menggaet fitur pelayanan yang lainnya. Ini saya dapatkan dari situs
Wikipedia. Itulah sejarah singkat berdirinya Traveloka. “Jangan sekali-kali
meninggalkan sejarah!” kata Bung Karno (Presiden pertama Republik Indonesia). Semoga
dapat menjadi inspirasi buat pemuda Indonesia untuk terus berkarya dan berguna
buat bangsa dan negara Republik Indonesia.
Berbicara tentang Traveloka, tidak terasa saya sudah kenal baik dan
akrab kurang lebih 2 tahun dengan Si Loka (baca: Traveloka). 2 tahun sudah
cukup memberikan banyak kesan bersamanya. Hihihihi. Diawali sejak saya berniat
merantau ke Pulau Jawa dengan impian kebanyakan masyarakat luar Jawa (khususnya
Indonesia Timur) ingin melanjutkan studi ke jenjang berikutnya. Ya, saya Abu, si
anak Pulau dari Sulawesi Selatan.
Sekarang ini, pesawat sudah menjadi alat transportasi yang bisa dikatakan
sudah menjadi umum. Bagaimana tidak? Negara dengan jumlah kepemilikan pulau
17.504 banyaknya, sekarang sudah lebih mudah untuk berkeliling Indonesia. Mau ke
mana saja bisa lebih mudah dan cepat. Terlebih jika ingin pulang kampung
(mudik) ke Sulawesi, solusinya naik pesawat.
Saya kenal Si Loka dari teman yang kala itu punya niat dan tujuan yang
sama, lanjut ke Pulau Jawa. Kenapa harus Traveloka? Tanyaku dalam benakku. Jawabnya
tentu, Fitur best price finder-nya. Salah
satu keuntungan dari produk terbaik (baca: pesawat) Traveloka. Dari sinilah saya
bisa membanggakan diri mudik naik pesawat. Bercanda, hidup perlu candaan.
Banyak pengalaman menarik sudah terceritakan dengan Si Loka, terlebih
masa mudik telah tiba. Ya, lebaran Idul Fitri. Itulah saat terbaik untuk
pulang, saat terbaik untuk rehat sejenak, melepaskan kerinduan akan kampung halaman,
melepaskan penat yang telah mendalam untuk dicurahkan kepada orang tua dan
keluarga tercinta. Bukan main, lebaran yang jatuhnya bulan Juni, kami sudah
sibuk bermain jari dengan Si Loka sebulan sebelumnya. Mudiknya tanggal berapa,
ya? Naik maskapai apa, ya? Berangkat dari mana, ya? Itu bukan lagi masalah buat
kami. Tinggal akses Traveloka, tidak sampai semenit jawaban
pertanyaan-pertanyaan tadi terjawab dengan lincahnya. Lah, cepet amat cari
tiketnya? Ya iyalah cari promo dong. Hihihihi. Sekali lagi, best price finder. Tidak perlu ribet
lagi, tinggal unduh aplikasinya di “App Store” dan “Google Play Store”. Iklan
dulu, ya. Hihihi.
Sebagai anak rantau, aplikasi inilah menjadi salah satu wajib ada di perangkat
seluler kalian. Bukan hanya pesawat, semua layanan penunjang keseharian kita,
Insya Allah sudah disediakan sama Si Loka. Pusing cari maskapai? Tanya Si Loka!
Kalau tidak percaya? Silahkan dicek langsung aja! Traveloka Dulu, Merantau
Kemudian.