TUGAS KOSMETOLOGI
“RAMBUT”
![]() |
Oleh:
Nama : Abulkhair Abdullah
NIM : 70100111001
Kelas : Farmasi A1
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN
MAKASSAR
SAMATA-GOWA
2014
1.
Penyusun Rambut
Rambut atau sering disebut bulu adalah organ seperti benang yang tumbuh di kulit hewan dan manusia, terutama mamalia.
Rambut muncul dari epidermis (kulit luar), walaupun berasal dari folikel rambut yang berada jauh di bawah dermis.
Struktur mirip rambut, yang disebut trikoma,
juga ditemukan pada tumbuhan.
1.
Struktur Rambut
1)
Folicle ialah saluran untuk tumbuhnya rambut
yang menentukan besar, kecil, lurus, kritingnya
rambut.
2)
Dermis ialah ruangan yang berada di bawah
epidermis.
3)
Bulp ialah bongkol rambut yang memuat pigmen,
pembuluh darah, papila dan folicle.
4)
Epidermis ialah lapisan kulit paling luar.
5)
Arector muscle ialah saluran yang menghubungkan folicle dan
kulit.
6)
Papila,
menghasilkan sel-sel, membentuk rambut-rambut baru yang lebih kuat. Disetiap
papila terdapat pembuluh darah yang bertugas makan yang dibutuhkan sel rambut
dalam papil.
Papila,
menghasilkan sel-sel, membentuk rambut-rambut baru yang lebih kuat. Disetiap
papila terdapat pembuluh darah yang bertugas makan yang dibutuhkan sel rambut
dalam papil.
7)
Pigmen atau warna rambut.
8)
kelenjar minyak yang sangat dibutuhkan
9)
oleh rambut.
10)
Pembuluh darah.
11)
Akar rambut.
12)
Kelenjar keringat.
13)
Batang rambut.
2.
Komponen
Rambut
1)
70-80%
keratin
2)
3-6%
senyawa minyak
3)
1%
zat warna melanin dan pheomelanin (pigmen warna lebih muda)
4)
15%
kelembaban air
5)
Sisanya
adalah karbohidrat dan unsur-unsur mineral.
3.
Komposisi
kimiawi batang rambut
1)
44,5%
karbon
2)
30%
Oksigen
3)
14%
Nitrogen
4)
6,5%
Hidrogen
5)
5%
Belerang.
2.
Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan
Rambut
a.
Keadaan
Fisiologik
1)
Hormon
Hormon yang berperan adalah androgen, estrogen, tiroksin,
dan kortikosteroid. Masa pertumbuhan rambut 0,35 mm/hari, lebih cepat pada
wanita daripada pria. Hormon androgen dapat merangsang dan mempercepat
pertumbuhan dan menebalkan rambut di daerah janggut, kumis, ketiak, kemaluan,
dada, tungkai laki-laki, serta rambut-rambut kasar lainnya. Namun, pada kulit
kepala penderita alopesia androgenetik hormon androgen bahkan memperkecil diameter
batang rambut serta memperkecil waktu pertumbuhan rambut anagen. Pada wanita aktivitas
hormon androgen akan menyebabkan hirsutisme, sebaliknya hormon estrogen dapat memperlambat
pertumbuhan rambut, tetapi memperpanjang anagen.
2)
Nutrisi
Malnutrisi berpengaruh pada pertumbuhan rambut terutama
malnutrisi protein dan kalori. Pada keadaan ini rambut menjadi kering dan
suram. Adanya kehilangan pigmen setempat sehingga rambut tampak berbagai warna.
Kekurangan vitamin B12, asam folat, asam animo, karbohidrat, lemak, vitamin,
mineral dan zat besi juga dapat menyebabkan kerontokan rambut.
3)
Kehamilan
Pada kehamilan muda, yaitu tiga bulan pertama, jumlah rambut
telogen masih dalam batas normal, tetapi pada kehamilan tua menurun sampai 10%.
4)
Masa
balig
Pada masa ini terjadi peningkatan kadar hormon seks. Ini
berakibat pertumbuhan rambut ketiak dan rambut kemaluan, tetapi rambut kepala
justru akan rontok.
5)
Kelahiran
Dalam masa 3 bulan setelah melahirkan folikel-folikel rambut
kepala sang ibu dengan cepat beralih ke fase telogen, sehingga selama masa ini
dijumpai nilai telogen 35%.
6)
Masa
baru lahir
Jika rambut janin dalam rahim seluruhnya berada dalam fase
anagen, maka beberapa minggu setelah bayi lahir akan tampak kerontokan rambut,
yang disusul dengan pertumbuhan rambut baru selama tahun pertama dan kedua
kehidupannya.
7)
Masa
menjadi tua
Wanita dan pria sama-sama menderita kerontokan rambut karena
usia lanjut. Kerontokan dimulai di ubun-ubun, dahi, dan pelipis, lalu bergeser
ke belakang. Di bagian-bagian ini fase anagen rambut menjadi singkat, rambut
lebih cepat rontok dan rambut halus tumbuh sebagai gantinya (Kusumadewi, dkk),
folikel rambut mengalami atrofi, fase pertumbuhan bertambah singkat, rambut
lepas lebih cepat dan densitas rambut juga berkurang.
8)
Vaskularisasi
Vaskularisasi dapat mempengaruhi pertumbuhan rambut, namun
bukan merupakan penyebab primer dari gangguan pertumbuhan rambut, karena
destruksi bagian 2/3 bawah folikel sudah berlangsung sebelum susunan pembuluh
darah mengalami perubahan.
b.
Keadaan
Patologik
1)
Peradangan
sistemik/setempat
Kuman lepra yang menyerang kulit akan menyebabkan kulit
menjadi atrofi dan folikel rambut rusak, akan terjadi kerontokan rambut pada
alis mata dan bulu mata (madarosis). Pada penyakit eritematosis sifilis stadium
II dapat menyebabkan rambut menipis secara rata maupun setempat secara tidak
rata sehingga disebut moth eaten appearance. Infeksi jamur di kulit kepala dan
rambut akan menyebabkan kerontokan maupun kerusakan batang rambut. Infeksi akut
lainnya seperti demam tinggi juga dapat mempengaruhi pertumbuhan rambut.
Mekanisme terjadinya kerontokan setelah demam karena percepatan fase anagen ke
telogen.
2)
Obat
Setiap obat menghalangi pembentukan batang rambut dapat
menyebabkan kerontokan, umumnya obat antineoplasma misalnya bleomisin,
endoksan, vinkristin, dan obat antimitotik, misalnya kolkisin. Obat
antikoagulan heparin atau kumarin dapat mempercepat terjadinya perubahan
folikel anagen ke dalam fase telogen dalam jumlah besar, sehingga menyebabkan effluvium
telogen. Logam berat yang akan terikat pada grup sulfhidril dalam keratin
antara lain talium, merkuri dan arsen juga bisa mempengaruhi pertumbuhan
rambut.
3)
Mekanis
Mencabut rambut gada atau melukai folikel rambut akan
mempercepat terjadinya masa anagen dengan mempersingkat masa telogen.
4)
Kelainan
endokrin
Kelainan endokrin dapat mempengaruhi fisiologi folikel
rambut, menambah atau mengurangi produksi rambut. Hipotiroidisme dapat
menyebabkan mengecilnya diameter rambut dan meningkatkan kerontokan rambut.
5)
Penyakit
kronis

Kerontokan rambut tidak selalu
didapatkan pada penyakit kronis, kecuali terdapat kekurangan protein dalam
jumlah besar.![]() |
|||
![]() |
|||
DAFTAR
PUSTAKA



Tidak ada komentar:
Posting Komentar