Tentang Saya

Statistik

Minggu, 04 Mei 2014

Rambut

TUGAS KOSMETOLOGI
“RAMBUT”

 










Oleh:
Nama            : Abulkhair Abdullah
NIM             : 70100111001
Kelas            : Farmasi A1



JURUSAN FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR


SAMATA-GOWA
2014



1.             Penyusun Rambut
rambut1.JPGRambut atau sering disebut bulu adalah organ seperti benang yang tumbuh di kulit hewan dan manusia, terutama mamalia. Rambut muncul dari epidermis (kulit luar), walaupun berasal dari folikel rambut yang berada jauh di bawah dermis. Struktur mirip rambut, yang disebut trikoma, juga ditemukan pada tumbuhan.
1.             Struktur Rambut
1)            Folicle ialah saluran untuk tumbuhnya rambut
yang menentukan besar, kecil, lurus, kritingnya
rambut.
2)            Dermis ialah ruangan yang berada di bawah
epidermis.
3)            Bulp ialah bongkol rambut yang memuat pigmen,
pembuluh darah, papila dan folicle.
4)            Epidermis ialah lapisan kulit paling luar.
5)            Arector muscle ialah saluran yang menghubungkan folicle dan kulit.
6)             anatomi_rambut.jpgPapila, menghasilkan sel-sel, membentuk rambut-rambut baru yang lebih kuat. Disetiap papila terdapat pembuluh darah yang bertugas makan yang dibutuhkan sel rambut dalam papil. 
7)             Pigmen atau warna rambut.
8)             kelenjar minyak yang sangat dibutuhkan
9)             oleh rambut.
10)         Pembuluh darah.
11)        Akar rambut.
12)        Kelenjar keringat.
13)        Batang rambut.
2.             Komponen Rambut
1)            70-80% keratin
2)            3-6% senyawa minyak
3)            1% zat warna melanin dan pheomelanin (pigmen warna lebih muda)
4)            15% kelembaban air
5)            Sisanya adalah karbohidrat dan unsur-unsur mineral.
3.             Komposisi kimiawi batang rambut
1)            44,5% karbon
2)            30% Oksigen
3)            14% Nitrogen
4)            6,5% Hidrogen
5)            5% Belerang.

2.             Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Rambut
a.              Keadaan Fisiologik
1)            Hormon
Hormon yang berperan adalah androgen, estrogen, tiroksin, dan kortikosteroid. Masa pertumbuhan rambut 0,35 mm/hari, lebih cepat pada wanita daripada pria. Hormon androgen dapat merangsang dan mempercepat pertumbuhan dan menebalkan rambut di daerah janggut, kumis, ketiak, kemaluan, dada, tungkai laki-laki, serta rambut-rambut kasar lainnya. Namun, pada kulit kepala penderita alopesia androgenetik hormon androgen bahkan memperkecil diameter batang rambut serta memperkecil waktu pertumbuhan rambut anagen. Pada wanita aktivitas hormon androgen akan menyebabkan hirsutisme, sebaliknya hormon estrogen dapat memperlambat pertumbuhan rambut, tetapi memperpanjang anagen.
2)            Nutrisi
Malnutrisi berpengaruh pada pertumbuhan rambut terutama malnutrisi protein dan kalori. Pada keadaan ini rambut menjadi kering dan suram. Adanya kehilangan pigmen setempat sehingga rambut tampak berbagai warna. Kekurangan vitamin B12, asam folat, asam animo, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral dan zat besi juga dapat menyebabkan kerontokan rambut.
3)            Kehamilan
Pada kehamilan muda, yaitu tiga bulan pertama, jumlah rambut telogen masih dalam batas normal, tetapi pada kehamilan tua menurun sampai 10%.
4)            Masa balig
Pada masa ini terjadi peningkatan kadar hormon seks. Ini berakibat pertumbuhan rambut ketiak dan rambut kemaluan, tetapi rambut kepala justru akan rontok.
5)            Kelahiran
Dalam masa 3 bulan setelah melahirkan folikel-folikel rambut kepala sang ibu dengan cepat beralih ke fase telogen, sehingga selama masa ini dijumpai nilai telogen 35%.
6)            Masa baru lahir
Jika rambut janin dalam rahim seluruhnya berada dalam fase anagen, maka beberapa minggu setelah bayi lahir akan tampak kerontokan rambut, yang disusul dengan pertumbuhan rambut baru selama tahun pertama dan kedua kehidupannya.
7)            Masa menjadi tua
Wanita dan pria sama-sama menderita kerontokan rambut karena usia lanjut. Kerontokan dimulai di ubun-ubun, dahi, dan pelipis, lalu bergeser ke belakang. Di bagian-bagian ini fase anagen rambut menjadi singkat, rambut lebih cepat rontok dan rambut halus tumbuh sebagai gantinya (Kusumadewi, dkk), folikel rambut mengalami atrofi, fase pertumbuhan bertambah singkat, rambut lepas lebih cepat dan densitas rambut juga berkurang.
8)            Vaskularisasi
Vaskularisasi dapat mempengaruhi pertumbuhan rambut, namun bukan merupakan penyebab primer dari gangguan pertumbuhan rambut, karena destruksi bagian 2/3 bawah folikel sudah berlangsung sebelum susunan pembuluh darah mengalami perubahan.
b.             Keadaan Patologik
1)            Peradangan sistemik/setempat
Kuman lepra yang menyerang kulit akan menyebabkan kulit menjadi atrofi dan folikel rambut rusak, akan terjadi kerontokan rambut pada alis mata dan bulu mata (madarosis). Pada penyakit eritematosis sifilis stadium II dapat menyebabkan rambut menipis secara rata maupun setempat secara tidak rata sehingga disebut moth eaten appearance. Infeksi jamur di kulit kepala dan rambut akan menyebabkan kerontokan maupun kerusakan batang rambut. Infeksi akut lainnya seperti demam tinggi juga dapat mempengaruhi pertumbuhan rambut. Mekanisme terjadinya kerontokan setelah demam karena percepatan fase anagen ke telogen.
2)            Obat
Setiap obat menghalangi pembentukan batang rambut dapat menyebabkan kerontokan, umumnya obat antineoplasma misalnya bleomisin, endoksan, vinkristin, dan obat antimitotik, misalnya kolkisin. Obat antikoagulan heparin atau kumarin dapat mempercepat terjadinya perubahan folikel anagen ke dalam fase telogen dalam jumlah besar, sehingga menyebabkan effluvium telogen. Logam berat yang akan terikat pada grup sulfhidril dalam keratin antara lain talium, merkuri dan arsen juga bisa mempengaruhi pertumbuhan rambut.
3)            Mekanis
Mencabut rambut gada atau melukai folikel rambut akan mempercepat terjadinya masa anagen dengan mempersingkat masa telogen.
4)            Kelainan endokrin
Kelainan endokrin dapat mempengaruhi fisiologi folikel rambut, menambah atau mengurangi produksi rambut. Hipotiroidisme dapat menyebabkan mengecilnya diameter rambut dan meningkatkan kerontokan rambut.
5)            Penyakit kronis
rambut rontok.jpgrambut patah.jpgKerontokan rambut tidak selalu didapatkan pada penyakit kronis, kecuali terdapat kekurangan protein dalam jumlah besar.
rambut putih.jpg
rambut rontok.jpg
 





DAFTAR PUSTAKA





Tidak ada komentar: