Sumber Daya Dasar Manajemen
Oleh
:
Farmasi
A
1. Abulkhair
Abdullah
|
9. Hafizhati Az Zahra
|
2. Ahmad Zakir
|
10. Hardiyanti Syarif
|
3. A. Irsyani
Dafianti
|
11. Hasriani
|
4. Armaila
|
12. Indah Indriyani Mustafa
|
5. Astuti
|
13.
Khaerati Bahar
|
6. Azwar
Nashir AS
|
14. Mita Permatasari Ali
|
7.
Dwi Yulianti Alifah
|
15.
Muhammad Irsyad
|
8. Fadli
Dzulhidayat
|
JURUSAN
FARMASI
FAKULTAS
ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
SAMATA-GOWA
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita
panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga dalam pembuatan makalah
ini dapat terselesaikan sebagaiman mestinya. Salam dan shalawat semoga tetap
tercurah kepada rasulullah Muhammad SAW, kepada sahabat-sahabatnya, dan kepada
umatnya hingga akhir zaman.
Pertama-tama kami
mengucapkan terima kasih kepada dosen yang dengan kegigihan dan keikhlasannya membimbing kami
sehingga kami bisa mengetahui sedikit demi sedikit apa yang sebelumnya kami
tidak ketahui. Juga tak lupa teman-teman seperjuangan yang telah membantu kami dalam
pembuatan makalah ini.
Makalah ini kami buat
dengan sesederhana mungkin dan jika ada kesalahan dalam penyusunan makalah ini,
kami berharap dan memohon saran serta kritikan dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini ke depannya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Samata,
23 April 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................................. i
Daftar isi........................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang....................................................................... 1
B. Rumusan
Masalah................................................................... 2
C. Tujuan
Makalah...................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah
Perkembangan Manajemen........................................ 3
B. Istilah
Manajemen................................................................... 4
C. Teori
Manajemen................................................................... 7
D. Sasaran
Manajemen............................................................. 10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.......................................................................... 16
B. Saran................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA.................................................................... 18
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Kata manajemen
mungkin berasal dari bahasa
Italia (1561) maneggiare
yang berarti "mengendalikan", terutama dalam konteks mengendalikan kuda, yang berasal
dari bahasa latin manus yang
berarti "tangan". Bahasa Prancis lalu
mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur
Fungsi
manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam
proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan
kegiatan untuk mencapai tujuan.
Fungsi
manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama
Henry Fayol pada awal abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu
merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan.
Untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan diperlukan alat-alat sarana (tools). Tools merupakan syarat suatu usaha untuk mencapai hasil yang
ditetapkan. Tools tersebut dikenal dengan 6M, yaitu men, money, materials, machines, method, dan market.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah perkembangan
manajemen?
2. Jelaskan istilah pengertian
manajemen!
3. Jelaskan tentang teori manajemen!
4. Apa-apa saja sarana manajemen?
C. Tujuan Makalah
Setelah terselesaikannya makalah
ini, semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi pembaca dan lebih memahami sejarah
perkembangan manajemen, pengertian manajemen, teori-teori tentang manajemen,
dan sarana-sarana manajemen.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Sejarah
Perkembangan Manajemen
Banyak
kesulitan yang terjadi dalam melacak sejarah manajemen, namun diketahui bahwa
ilmu manajemen telah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Hal ini dibuktikan
dengan adanya piramida di Mesir. Piramida
tersebut dibangun oleh lebih dari 100.000 orang selama 20 tahun. Piramida Giza
tak akan berhasil dibangun jika tidak ada seseorang tanpa
memedulikan apa sebutan untuk manajer ketika itu yang
merencanakan apa yang harus dilakukan, mengorganisir manusia serta bahan
bakunya, memimpin dan mengarahkan para pekerja, dan menegakkan pengendalian
tertentu guna menjamin bahwa segala sesuatunya dikerjakan sesuai rencana.
Pembangunan
piramida ini tak mungkin terlaksana tanpa adanya seseorang yang merencanakan,
mengorganisasikan dan menggerakan para pekerja, dan mengontrol pembangunannya.
Praktik-praktik
manajemen lainnya dapat disaksikan selama tahun 1400-an di kota Venesia, Italia, yang ketika
itu menjadi pusat perekonomian dan perdagangan. Penduduk Venesia mengembangkan
bentuk awal perusahaan bisnis dan melakukan banyak kegiatan yang lazim terjadi
di organisasi moderen saat ini. Sebagai contoh, di gudang senjata Venesia,
kapal perang diluncurkan sepanjang kanal; pada tiap-tiap perhentian, bahan baku
dan tali
layar
ditambahkan ke kapal tersebut. Hal ini mirip dengan model lini perakitan yang
dikembangkan oleh Henry
Ford untuk merakit mobil-mobilnya. Selain lini perakitan,
orang Venesia memiliki sistem penyimpanan dan pergudangan untuk memantau
isinya, manajemen sumber daya manusia untuk mengelola angkatan kerja, dan
sistem akuntansi untuk melacak pendapatan dan biaya.
Daniel Wren
membagi evolusi pemikiran manajemen dalam empat fase, yaitu pemikiran awal, era
manajemen sains, era manusia sosial, dan era moderen.
2.
Istilah
Manajemen
Kata
Manajemen berasal dari bahasa
Prancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.
Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal.
Kata manajemen berasal dari bahasa Italia (1561) maneggiare yang berarti “mengendalikan,” terutamanya
“mengendalikan kuda” yang berasal dari bahasa latin manus yang berati “tangan”. Kata ini mendapat pengaruh dari
bahasa Perancis manège yang
berarti “kepemilikan kuda” (yang berasal dari Bahasa Inggris yang berarti seni
mengendalikan kuda), dimana istilah Inggris ini juga berasal dari bahasa
Italia. Bahasa Prancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.
Mary Parker Follet mendefinisikan manajemen: sebagai
seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa
seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai
tujuan organisasi.
Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen:
sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan
pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan
dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas
yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan
jadwal.Istilah manajemen, terjemahannya dalam bahasa Indonesia hingga saat ini
belum ada keseragaman.
Selanjutnya,
bila kita mempelajari literatur manajemen, maka akan ditemukan bahwa istilah manajemen
mengandung tiga pengertian yaitu :
1.
Manajemen sebagai suatu proses,
2.
Manajemen sebagai kolektivitas
orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen, dan
3.
Manajemen sebagai suatu seni (Art) dan
sebagai suatu ilmu pengetahuan (Science).
Menurut pengertian yang pertama, yakni manajemen
sebagai suatu proses, berbeda-beda definisi yang diberikan oleh para ahli.
Untuk memperlihatkan tata warna definisi manajemen menurut pengertian yang
pertama itu, dikemukakan tiga buah definisi.
Dalam Encylopedia of the Social Sience dikatakan
bahwa manajemen adalah suatu proses dimana pelaksanaan suatu tujuan tertentu
diselenggarakan dan diawasi. Selanjutnya, Hilman mengatakan bahwa manajemen adalah fungsi untuk mencapai
sesuatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk
mencapai tujuan yang sama.
Menurut pengertian yang kedua, manajemen adalah
kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen. Jadi dengan kata
lain, segenap orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen dalam suatu badan
tertentu disebut manajemen.
Menurut pengertian yang ketiga, manajemen adalah
seni (Art) atau suatu ilmu pengetahuan. Mengenai inipun sesungguhnya belum ada
keseragaman pendapat, segolongan mengatakan bahwa manajemen adalah seni dan
segolongan yang lain mengatakan bahwa manajemen adalah ilmu. Sesungguhnya kedua
pendapat itu sama mengandung kebenarannya.
Menurut G.R. Terry,
manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang
melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan
organisasional atau maksud-maksud yang nyata. Manajemen juga adalah suatu ilmu
pengetahuan maupun seni. Seni adalah suatu pengetahuan bagaimana mencapai hasil
yang diinginkan atau dalam kata lain seni adalah kecakapan yang diperoleh dari
pengalaman, pengamatan dan pelajaran serta kemampuan untuk menggunakan
pengetahuan manajemen.
Menurut Mary Parker Follet,
manajemen adalah suatu seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan
melalui orang lain. Definisi dari mary ini mengandung perhatian pada kenyataan
bahwa para manajer mencapai suatu tujuan organisasi dengan cara mengatur
orang-orang lain untuk melaksanakan apa saja yang perlu dalam pekerjaan itu,
bukan dengan cara melaksanakan pekerjaan itu oleh dirinya sendiri. Itulah
manajemen, tetapi menurut Stoner bukan hanya itu saja. Masih banyak lagi
sehingga tak ada satu definisi saja yang dapat diterima secara universal.
Menurut James A.F.Stoner,
manajemen adalah suatu proses perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi dan
menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Dari gambaran di atas menunjukkan bahwa manajemen
adalah Suatu keadaan terdiri dari proses yang ditunjukkan oleh garis (line)
mengarah kepada proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan
pengendalian, yang mana keempat proses tersebut mempunyai fungsi masing-masing
untuk mencapai suatu tujuan organisasi.
3.
Teori Manajemen
a.
Manajemen
ilmiah
Manajemen
ilmiah kemudian dikembangkan lebih jauh oleh pasangan suami-istri Frank dan Lillian Gilbreth. Keluarga
Gilbreth berhasil menciptakan micromotion yang dapat mencatat setiap gerakan
yang dilakukan oleh pekerja dan lamanya waktu yang dihabiskan untuk melakukan
setiap gerakan tersebut. Gerakan yang sia-sia yang luput dari pengamatan mata
telanjang dapat diidentifikasi dengan alat ini, untuk kemudian dihilangkan.
Keluarga Gilbreth juga menyusun skema klasifikasi untuk memberi nama tujuh
belas gerakan tangan dasar (seperti mencari, menggenggam, memegang) yang mereka
sebut Therbligs (dari nama
keluarga mereka, Gilbreth, yang dieja terbalik dengan huruf th tetap). Skema tersebut
memungkinkan keluarga Gilbreth menganalisis cara yang lebih tepat dari
unsur-unsur setiap gerakan tangan pekerja.
Skema itu
mereka dapatkan dari pengamatan mereka terhadap cara penyusunan batu bata.
Sebelumnya, Frank yang bekerja sebagai kontraktor bangunan menemukan bahwa
seorang pekerja melakukan 18 gerakan untuk memasang batu bata untuk eksterior
dan 18 gerakan juga untuk interior. Melalui penelitian, ia menghilangkan
gerakan-gerakan yang tidak perlu sehingga gerakan yang diperlukan untuk
memasang batu bata eksterior berkurang dari 18 gerakan menjadi 5 gerakan.
Sementara untuk batu bata interior, ia mengurangi secara drastis dari 18
gerakan hingga menjadi 2 gerakan saja. Dengan menggunakan teknik-teknik
Gilbreth, tukang baku dapat lebih produktif dan berkurang kelelahannya di
penghujung hari.
b.
Pendekatan
kuantitatif
Pendekatan
kuantitatif adalah penggunaan sejumlah teknik kuantitatif seperti statistik, model optimasi, model informasi, atau simulasi komputer untuk membantu
manajemen mengambil keputusan. Sebagai contoh, pemrograman linear digunakan
para manajer untuk membantu mengambil kebijakan pengalokasian sumber daya; analisis
jalur kritis (Critical Path
Analysis) dapat digunakan untuk membuat penjadwalan kerja yang lebih
efesien; model kuantitas pesanan ekonomi (economic order quantity model) membantu manajer menentukan
tingkat persediaan optimum; dan lain-lain.
Pengembangan
kuantitatif muncul dari pengembangan solusi matematika dan statistik terhadap
masalah militer selama Perang Dunia II. Setelah perang
berakhir, teknik-teknik matematika dan statistika yang digunakan untuk
memecahkan persoalan-persoalan militer itu diterapkan di sektor bisnis.
Pelopornya adalah sekelompok perwira militer yang dijuluki "Whiz Kids." Para perwira
yang bergabung dengan Ford
Motor Company pada pertengahan 1940-an ini menggunakan metode
statistik dan model kuantitatif untuk memperbaiki pengambilan keputusan di
Ford.
c.
Klasifikasi
Ada 6 macam teori manajamen
diantaranya:
-
Aliran klasik: Aliran ini
mendefinisikan manajemen sesuai dengan fungsi-fungsi manajemennya. Perhatian
dan kemampuan manajemen dibutuhkan pada penerapan fungsi-fungsi tersebut.
-
Aliran
perilaku: Aliran ini sering disebut juga aliran manajemen
hubungan manusia. Aliran ini memusatkan kajiannya pada aspek manusia dan
perlunya manajemen memahami manusia.
-
Aliran
manajemen Ilmiah: aliran ini menggunakan matematika dan ilmu statistika
untuk mengembangkan teorinya. Menurut aliran ini, pendekatan kuantitatif
merupakan sarana utama dan sangat berguna untuk menjelaskan masalah manajemen.
-
Aliran
analisis sistem: Aliran ini memfokuskan pemikiran pada masalah yang
berhubungan dengan bidang lain untuk mengembangkan teorinya.
-
Aliran
manajemen berdasarkan hasil: Aliran manajemen berdasarkan hasil
diperkenalkan pertama kali oleh Peter Drucker pada awal 1950-an. Aliran ini
memfokuskan pada pemikiran hasil-hasil yang dicapai bukannya pada interaksi
kegiatan karyawan.
-
Aliran
manajemen mutu: Aliran manajemen mutu memfokuskan pemikiran pada
usaha-usaha untuk mencapai kepuasan pelanggan atau konsumen.
4.
Sarana Manajemen
Untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan diperlukan
alat-alat sarana (tools). Tools merupakan syarat suatu usaha
untuk mencapai hasil yang ditetapkan.
Menurut
Harrington Emerson dalam Phiffner John F. dan Presthus Robert V. (1960), manajemen
mempunyai lima unsur (5M), yaitu:
a.
Men,
b.
Money,
c.
Materials,
d.
Machines,
and
e.
Methods.
Peterson
0.F., member of Indiana Univercity memasukan unsur mesin ke dalam material dan
metode diberi istilah the use sehingga katanya, “Management is the use of man,
money and materials to achieve a common goal”. Ada lagi seorang ahli bernama
Mooney James D., 1954, is memasukan unsur-unsur uang, material dan mesin ke
dalam istilah yang disebut fasilitas sehingga unsur-unsur manajemen adalah:
a.
Men,
b.
Facilities,
and
c.
Method.
George R.
Terry dalam bukunya Principle of Management mengatakan, ada enam sumber daya pokok
dari manajemen, yaitu:
a.
Men
and women,
b.
Money,
c.
Materials,
d.
Machines,
e.
Methods,
and
f.
Markets.
Sistematika
dari keempat pandangan para ahli itu jelas menunjukan, manusia merupakan unsur
manajemen yang pokok. Manusia tidak dapat disamakan dengan benda, is mempunyai
peranan, pikiran, harapan serta gagasan. Reaksi psikisnya terhadap keadaan
sekeliling dapat menimbulkan pengaruh yang lebih jauh dan mendalam serta sukar
untuk diperhitungkan secara seksama. Oleh karena itu, manusia perlu
senantiasa diperhatikan untuk dikemhangkan ke arah yang positif sesuai dengan
martabat dan kepribadiannya sebagai manusia. Sejalan dengan pandangan itu,
Harold Konntz dan Cyril O’Donnel (1972) menegaskan, “Manage-ment is the
development of people, not the direction of thing.”
a.
Man dan
Women, merujuk pada sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi. Dalam
manajemen, faktor manusia adalah yang
paling menentukan. Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan
proses untuk mencapai tujuan. Tanpa ada manusia tidak ada proses kerja, sebab
pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja. Oleh karena itu, manajemen timbul
karena adanya orang-orang yang berkerja sama untuk mencapai tujuan.
b.
Money atau Uang, merupakan
salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang merupakan alat tukar dan alat
pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang
yang beredar dalam perusahaan. Oleh karena
itu uang merupakan alat (tools)
yang penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan
secara rasional. Hal ini akan berhubungan dengan berapa uang yang harus
disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan
harus dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai dari suatu organisasi.
c.
Material, terdiri dari
bahan setengah jadi (raw material)
dan bahan jadi. Dalam dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain
manusia yang ahli dalam bidangnya juga harus dapat menggunakan
bahan/materi-materi sebagai salah satu sarana. Sebab materi dan manusia tidaki
dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai hasil yang dikehendaki.
d.
Machine atau Mesin, digunakan
untuk memberi kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta
menciptakan efesiensi kerja.
e.
Metode, suatu tata
cara kerja yang memperlancar jalannya pekerjaan manajer. Sebuah metode dapat
dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja suatu tugas dengan
memberikan berbagai pertimbangan-pertimbangan kepada sasaran,
fasilitas-fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan
usaha. Perlu diingat meskipun metode baik, sedangkan orang yang melaksanakannya
tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman maka hasilnya tidak akan
memuaskan. Dengan demikian, peranan utama dalam manajemen tetap manusianya
sendiri.
f.
Market atau pasar, tempat di mana
organisasi menyebarluaskan (memasarkan) produknya. Memasarkan produk sudah
barang tentu sangat penting sebab bila barang yang diproduksi tidak laku, maka
proses produksi barang akan berhenti. Artinya, proses kerja tidak akan
berlangsung. Oleh sebab itu, penguasaan pasar dalam arti
menyebarkan hasil produksi merupakan
faktor menentukan dalam perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai maka kualitas dan
harga barang harus sesuai dengan selera konsumen dan daya beli (kemampuan)
konsumen.
Sumber
daya fisik akan dikelola setelah diperoleh agar saat diperlukan sumber daya
tersebut siap digunakan secara maksimal, bila perlu diganti sebelum sumber dana
tersebut menjadi tidak efisien/using. Contoh penggantian sumber daya: upgrade
mesin, rekruitmen pegawai baru, dan sebagainya.
Beberapa sumber daya
manajemen diatas pada dasarnya jika dikelompokkan dalam elemen sistem manajemen
dapat dikelompokkan dalam 7 (tujuh) unsur, yaitu:
a.
Masukan
(input) yakni bagian atau elemen yang
terdapat dalam sistem dan yang diperlukan
untuk dapat berfungsinya sistem tersebut. Masukan
manajemen berupa sumber daya manajemen yang
terdiri atas man (ketenagaan), money
(dana/biaya), material (bahan, sarana dan
prasarana), machine (mesin, peralatan/teknologi) untuk
mengubah masukan menjadi keluaran, method
(metode), market dan marketing (pasar dan
pemasaran), minute/time (waktu), dan information (informasi), yang disingkat 7
M + 1 I.
b.
Proses
(process) yakni bagian atau elemen dari
sistem yang berfungsi melakukan transformasi/konversi yakni
mengubah masukan menjadi keluaran yang direncanakan.
c.
Hasil
antara (output) yakni bagian atau elemen
dari sistem yang dihasilkan dari berlangsungnya proses
transformasi/konversi dalam sistem.
d.
Hasil
akhir (outcome) yakni hasil yang dicapai
dari suatu program berupa indikator-indikator keberhasilan
suatu program.
e.
Manfaat
dan Dampak (impact) yakni efek langsung atau tidak
langsung atau konsekuensi yang diakibatkan dari
pencapaian tujuan suatu program berupa manfaat dan
dampak dari program tersebut.
f.
Umpan
balik (feed back) yakni bagian atau
elemen dari sistem yang merupakan hasil
antara dan hasil akhir dari sistem
dan sekaligus sebagai masukan bagi sistem
tersebut serta informasi yang diterima dari
lingkungannya.
g.
Lingkungan
(environment) yaitu bagian di luar
sistem yang tidak dikelola oleh sistem tetapi mempunyai
pengaruh besar terhadap sistem.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Banyak
kesulitan yang terjadi dalam melacak sejarah manajemen, namun diketahui bahwa
ilmu manajemen telah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Hal ini dibuktikan
dengan adanya piramida di Mesir.
Kata
Manajemen berasal dari bahasa
Prancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen
belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Kata
manajemen berasal dari bahasa Italia (1561) maneggiare yang berarti “mengendalikan,” terutamanya
“mengendalikan kuda” yang berasal dari bahasa latin manus yang berati “tangan”.
Ada 6 macam teori manajamen
diantaranya:
1.
Aliran klasik,
2.
Aliran
perilaku,
3.
Aliran
manajemen Ilmiah,
4.
Aliran
analisis sistem,
5.
Aliran
manajemen berdasarkan hasil, dan
6.
Aliran
manajemen mutu.
Ada enam
sumber daya pokok dari manajemen, yaitu:
g.
Men
and women,
h.
Money,
i.
Materials,
j.
Machines,
k.
Methods,
and
l.
Markets.
B. Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Jika terdapat kesalahan pada makalah ini mohon dimaklumi dan kami sangat
mengharapkan saran atau kritikan demi perbaikan makalah kami ke depannya.
Terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Satrianegara,
M. Fais. 2009. Buku Ajar Organisasi Dan Manajemen Pelayanan Kesehatan Serta
Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar