Tugas Rangkuman
DASAR-DASAR
FISIKA DAN MATEMATIKA
O
L
E
H
Nama :
Abulkhair Abdullah
NIM : 70100111001
Kelas : Farmasi A1
Jurusan
Farmasi
Fakultas
Ilmu Kesehatan
Universitas
Islam Negeri Alauddin Makassar
SAMATA-GOWA
2012
DASAR-DASAR FISIKA DAN MATEMATIKA
Sekarang ini,
seorang ahli farmasi dituntut untuk menunjukkan pengetahuannya dalam bidang
farmakologi, kimia organik, biokimia, dan pengertian ilmiah mengenai
sifat-sifat fisika dan kimia dari poduk obat baru yang ia buat dan edarkan.
Walaupun terikat
dalam kegiatan penelitian, mengajar, industri, apotek, atau kegiatan lain yang
berhubungan dengan profesinya, ahli farmasi harus menyadari akan pentingnya
penerapan ilmu-ilmu dasar.
Prinsip ilmiah
dari farmasi tidak sesulit yang dikira, dan sesungguhnya tidak berada di luar
jangkauan pengertian dari ahli farmasi terdidik saat ini.
Nama farmasi
fisik telah diasosiasikan dengan bidang farmasi yang menggeluti prinsip-prinsip
ilmu penjumlahan dan teoretis karena mereka menggunakannya untuk farmasi
praktis. Farmasi fisik mencoba mempersatukan pengetahuan fakta farmasi melalui
pengembangan prinsip-prinsipnya yang luas dan hal ini membantu ahli farmasi,
ahli farmakologi, dan ahli kimia farmasi dalam usahanya untuk meramalkan kelarutan,
kestabilan, tercampurnya obat, dan aksi biologi dari obat.
KONSEP DAN METODE ILMU
Pelajaran ini
harus menjadi titik balik dalam pola belajar mahasiswa tingkat lanjut karena
bagian terakhir dari kurikulum farmasi, titik beratnya terletak pada pemakaian
prinsip ilmiah untuk mempraktekkan problema keahlian. Mahasiswa harus berjuang
dalam pelajaran ini untuk menyatukan fakta dan buah pikiran menjadi satu
kesimpulan yang berarti. Dalam karirnya yang akan datang, kadang-kadang ia akan
terpanggil untuk memecahkan persoalan farmasi praktis.
Pemahaman dari
bahan kuliah merupakan tanggung jawab yang utama dari mahasiswa. Setiap tugas
hendaknya dibaca dan dibuat garis besarnya dan soal tugas hendaknya dipecahkan
di luar kelas. Komentar guru selanjutnya perlu untuk menjelaskan hal-hal yang
kurang jelas dan menolong murid untuk memperbaiki pendapatnya dan kemampuannya
memberi alasan.
DIMENSI DAN SATUAN
Sifat dari suatu
zat biasanya dinyatakan dengan kegunaan dari ketiga besaran yang dipilih, yaitu
panjang, massa, dan waktu. Setiap sifat ini dinyatakan oleh satu satuan
tertentu dan rujukan baku. Dalam system metrik, satuannya adalah sentimeter
(cm), gram (g), dan detik (sec).
Besaran yang
dapat diukur seperti luas, kerapatan, tekanan, dan energi disatukan dari ketiga
sifat dasar tadi. Jadi besaran panjang, luas, dan volume diukur dalam dimensi
panjang (L), panjang kuadrat (L2), dan panjang kubik (L3),
bersesuaian dengan satuan cm, cm2, dan cm3. Dimensi dan
satuan dasar diperlihatkan dalam tabel 1.
Besaran yang
dapat diukur
|
Lambing dimensi
|
Satuan cgs
|
Satuan SI
|
Rujukan baku
|
Panjang (l)
|
L
|
Sentimeter (cm)
|
Meter (m)
|
Meter
|
Massa (m)
|
M
|
Gram (g)
|
Kilogram (kg)
|
Kilogram
|
Waktu (t)
|
T
|
Detk (s)
|
Detik (s)
|
Rata-rata matahari
|
Tabel
1. Dimensi dan satuan dasar
The International
Union of Pure and Applied Chemistry (IUPAC) telah memperkenalkan suatu Sistem
Internasional (SI) dalam usaha untuk menetapkan suatu satuan internasional yang
seragam. Farmasi fisik pada umumnya memakai satuan cgs atau sistem satuan yang
umum.
Panjang dan Luas. Dimensi panjang
berlaku sebagai pengukur jarak dan mempunyai rujukan baku meter. Hal ini
didefinisikan sebagai berikut:
1 meter = 1,65076373 x 106 Kr-86
di mana
Kr-86 = 6,0578021 x 10-7 m adalah panjang
gelombang dalam kekosongan transisi antara dua tingkat energi spesifik dari
atom kripton-86.
Pengali
|
Awalan
|
Simbol
|
1012
|
Tera
|
T
|
109
|
Giga
|
G
|
106
|
Mega
|
M
|
103
|
Kilo
|
k
|
10-3
|
Mili
|
m
|
10-6
|
Mikro
|
µ
|
10-9
|
Nano
|
n
|
10-12
|
Piko
|
p
|
Tabel
2. Pembagian dan pengalian satuan
Volume. Besaran yang dapat diukur. Volume juga
diturunkan dari panjang. Rujukan bakunya adalah meter kubik. Volume
didefinisikan dalam bentuk liter, yaitu volume dari satu kilogram air pada
tekanan 1 atmosfer da 4oC dan berarti setara dengan 1000 cm3.
Massa. Standar dari massa adalah kilogram. Satuan
praktis dari massa dalam sistem cgs adalah gram (g), yaitu seperseribu dari
satu kilogram. Massa sering dinyatakan sebagai berat dari suatu benda.
Kerapatan dan Berat Jenis. Kerapatan adalah
turunan besaran karena menyangkut satuan massa dan volume. Batasannya adalah
massa persatuan volume pada temperatur dan tekanan tertentu dan dinyatakan
dalam sistem cgs dalam gram per sentimeter kubik (g/cm3).
Berbeda dengan
kerapatan, berat jenis adalah bilangan murni tanpa dimensi yang dapat diubah
menjadi kerapatan dengan menggunakan rumus yang cocok. Berat jenis
didefinisikan sebagai perbandingan kerapatan dari suatu zat terhadap kerapatan
air, harga kedua zat itu ditentukan pada temperatur yang sama, jika tidak
dengan cara lain yang khusus.
Besaran yang diukur
|
Dimensi
|
Satuan cgs
|
Satuan SI
|
Hubungan dengan dimensi lain
|
Luas (A)
|
L2
|
cm2
|
m2
|
Panjang kuadrat
|
Volume (V)
|
L3
|
cm3
|
m3
|
Panjang kubik
|
Kerapatan (ρ)
|
ML-3
|
g/cm3
|
kg m-3
|
Massa per satuan volume
|
Kecepatan (v)
|
LT-1
|
cm/dt
|
ms-2
|
Panjang per satuan waktu
|
Percepatan (a)
|
LT-2
|
cm/dt2
|
ms-2
|
Panjang per waktu kuadrat
|
Gaya (f)
|
MLT-2
|
g cm/dt2 atau dyne
|
kg ms-2 atau Jm-1 atau N
|
Massa kali percepatan
|
Tekanan (p)
|
ML-1T-2
|
dyne/cm2
|
Nm-2 atau kg m-1 s-2 atau Pa
|
Gaya per satuan luas
|
Energi (E)
|
ML2T-2
|
g cm2/dt2 atau erg
|
kg m2 s-2 atau Nm atau J
|
Gaya kali panjang
|
N singkatan dari newton, atau kilogram x meter
x detik-2.
Pa singkatan dari pascal, atau newton x meter-2.
J lambing dari joule. Dalam tebel ini, m
simbol dari meter, bukan massa.
L singkatan dari panjang, T untuk waktu, M
untuk massa.
Tabel 3. Turunan dimensi dan satuan
Gaya.
Makin besar massa tubuh dan makin besar percepatan yang
dibutuhkan, makin besar pula gaya yang harus dipunyai seseorang. Oleh karena
itu, gaya berbanding langsung dengan massa (jika percepatan konstan) dan
percepatan (jika massa konstan). Ini dapat diperhatikan dengan hubungan:
Gaya α Massa x Percepatan (1)
sesuai
dengan aljabar, dengan pemasukan harga konstan (tetapan). Sesuai dengan:
f
= k x m x a (2)
di
mana f adalah gaya, k adalah tetapan perbandingan, m adalah massa, dan a adalah
percepatan. Jika satuan dipilih menjadi 1, maka persamaan gaya yang umum
dikenal menjadi:
f = m x a (3)
Hubungan
antara berat dan massa dapat diperoleh dari persamaan (3). Masukkan berat (w)
untuk gaya dan g untuk percepatan, persamaan menjadi:
w = m x g (4)
Kerja
dan Energi. Energi
seringkali didefinisikan sebagai keadaan yang dapat memberikan kemampuan kepada
benda untuk mengerjakan suatu pekerjaan. Energi dapat digolongkan pada energi kinetik
atau energi potensial.
Hasil kali gaya dengan jarak mempunyai
dimensi yang sama dengan energi, yaitu ML2T-2. Hasil kali
lain juga mempunyai dimensi energi adalah tekanan x volume, tegangan permukaan
x luas, massa x kecepatan2, dan beda potensial listrik x muatan
listrik.
Satuan kerja dalam cgs juga satuan
energi kinetik dan potensial adalah erg. Erg didefinisikan sebagai kerja yang
dilakukan jika gaya sebesar 1 dyne bekerja melalui jarak 1 sentimeter.
1
erg = 1 dyne x 1 cm
Erg
kadang-kadang terlalu kecil untuk penggunaan praktis dan diganti joule (J =
jewel) yang sama dengan 107 erg:
1
joule = 1 x 107 erg
Dalam
melakukan perhitungan dengan sistem cgs yang menyangkut kerja dan tekanan,
kerja harus dinyatakan dalam erg dan tekanan dalam dyne/cm2. Jika
menggunakan SI atau sistem lain, satuan yang konsisten harus juga dipertahankan.
BEBERAPA
UNSUR MATEMATIK
Perhitungan
yang Menyangkut Dimensi. Pembagian
dan perbandingan sering dipakai dalam ilmu fisika untuk mengubah satu sistem ke
sistem yang lain. Perhitungan berikut ini menggambarkan kegunaan perbandingan.
Contoh
1. Berapa gram kalori
terdapat dalam 3,00 joule? Orang pertama-tama akan mengingat hubungan kalori
dan joule. Hubungan tersebut adalah 1 kal = 4,184 joule, berapa kalori terdapat
dalam 3,00 joule? Perbandingan dipakai dengan hati-hati untuk menyatakan setiap
kuantitas dalam satuannya yang cocok. Untuk besaran yang tidak diketahui
dipakai bilangan X.
Metode kedua, didasarkan
pada kebutuhan bahwa satuan seperti juga dimensi, harus sama pada kedua ruas
persamaan. Metode ini kadang-kadang lebih cocok daripada metode
perbandingannya.
Contoh
2. Berapa gallon setara
dengan 2,0 liter? Ini perlu untuk menyusun suatu perbandingan dalam memecahkan
soal ini. Dalam metode yang menyangkut identitas besaran pada kedua ruas
persamaan, besaran yang dicari, X (gallon), diletakkan pada ruas kiri dan
kesetaraannya, 2,0 liter, diletakkan pada ruas sebelah kanan. Ruas kanan
kemudian harus dikalikan dengan hubungan yang diketahui dalam bentuk pecahan,
misalnya 1 pint per 473 ml untuk mendapatkan satuan dalam gallon. Melalui cara
ini didapt hasil dengan satuan yang cocok.
Pangkat.
berbagai
pengerjaan yang menyangkut pangkat yaitu angka di mana bilangan dipangkatkan
sebaiknya dengan mempelajari contoh yang tertera pada tabel 4.
a x a x a
= a3
|
a2/a4
= a 2-4 = a-2 = 1/a2
|
a2
x a3 = a2+3 = a5
|
a2/a2
= a2-2 = a0 = 1
|
(a2)3
= a2 x a2 x a2 = a6
|
a1/2
= √a
|
(a/b)3
= a3/b3
|
a1/2
x a1/2 = a1/2+1/2 = a1 = a
|
a5/a2
= a5-2 = a3
|
a2/3
= (a2)1/3 = 3√a2
|
a5/a4
= a5-4 = a1 = a
|
Tabel 4. Aturan mengenai pangkat
Logaritma. Kesamaan dari
103 = 1000 (5)
Dinyatakan
dalam notasi logaritma seperti:
Log10
1000 = 3 (6)
Pangkat
3 di mana bilangan dasar 10 dipangkatkan menghasilkan 1000 dalam persamaan (5)
ditunjukkan juga oleh logaritma 1000. Bilangan 1000 dikenal sebagai
antilogaritma dari bilangan 3. Secara umum, jika b dipangkatkan dengan angka x,
menghasilkan angka a, maka logaritma terhadap bilangan dasar b dari a adalah x:
bx
= a
logb
a = x
Seperti terlihat dalam tabel 5,
bilangan dapat dikalikan dan dibagi dengan menambahkan dan mengurangi pangkat.
Karena logaritma adalah pangkat, maka mengikuti aturan yang sama. Beberapa
sifat logartima diambil sebagai contoh dengan ciri-ciri yang dikumpulkan dalam
tabel 5.
Log ab =
log a + log b
|
Log 1/a =
log 1 – log a = -log a
|
Log a/b =
log a – log b
|
Log a2
= loh a + log a = 2 log a
|
Log 1 = 0
jika 100 = 1
|
Log √4 =
log a1/2 = ½ log
|
Log a-2
= -2 log a = 2 log 1/a
|
Tabel 5. Aturan logaritma
Variasi.
Ilmuwan
secara terus-menerus berusaha untuk menghubungkan gejala dan menetapkan
kesimpulan untuk menguatkan dan menafsirkan data percobaan. Beberapa rumus
terkenal yang menggambarkan prinsip variasi dapat dilihat pada tabel 6.
Penghitungan
|
Persamaan
|
Variable
tergantung (tak bebas)
|
Variable
bebas
|
Tetapan
perbandingan
|
Keliling
lingkaran
|
C = πD
|
Keliling,
C
|
Diameter,
D
|
Π =
3,14159…
|
Kerapatan
|
M = ρV
|
Massa, M
|
Volume, V
|
Kerapatan,
ρ
|
Jarak
benda jatuh
|
s = 1/2gt2
|
Jarak, s
|
Waktu, t2
|
Tetapan
gravitasi, ½ g
|
Penurunan
titik beku
|
ΔTf
= Kfm
|
Penurunan
titik beku, ΔTf
|
Molalitas,
m
|
Tetapan
krioskopik, Kf
|
Metode
Grafik. Besarnya
variabel bebas biasanya diukur sepanjang skala koordinat horizontal yang
disebut x. Variabel tidak bebas diukur sepanjang skala vertikal atau sumbu y. Data
diplot pada grafik dan garis halus digambarkan melalui titik-titik. Harga x
dari setiap titik disebut koordinat x atau absis. Harga y disebut koordinat y
atau ordinat. Titik potong antara sumbu x dan y disebut titik asal. Harga x dan
y bias negatif bias juga posotif.
Hubungan paling sederhana antara dua
variaebel di mana variabel mengandung pangkat tidak lebih dari satu (persamaan
pangkat pertama). Garis lurus atau hubungan garis dinyatakan sebagai:
y
= a + bx
di
mana y variabel tidak bebas, x variabel bebas, dan a dan b adalah tetapan.
Tetapan b adalah kemiringan garis. Makin besar harga b, makin curam kemiringan.
Kemiringan dapat positif atau negatif tergantung pada apakah garis miring ke
kanan atas atau ke kanan bawah. Jika b = 1, garis membuat sudut 45o
terhadap sumbu x (tangen 450 = 1), dan persamaan garis dapat ditulis
sebagai:
y
= a + x
Jika b = 0,
garis adalah horizontal yaitu sejajar dengan sumbu x dan persamaannya:
y
= a
Jika
a positif, garis sumbu y di atas sumbu x. Jika negatif, dia memotong sumbu y di
bawah sumbu x. Jika a adalah 0, persamaan dapat ditulis dan garis melalui titik
asal.
y
= bx
Persamaan garis dapat diperoleh dengan
menggunakan bentuk persamaan garis dengan dua titik.
Dapat juga dilihat bahwa:
Komputer
dan Kalkulator. Komputer dapat dibagi dalam mesin analog dan mesin digital.
Komputer digital memakai angka-angka seperti juga komputer mikro dan komputer
yang dapat digenggam. Kalkulator modern dilengkapi dengan pencatat untuk
penyimpanan data dan sebuah pusat yang dapat memprogram perintah matematik
untuk menyelesaikan fungsi matematis.
Berbeda dengan komputer digital,
komputer analog menangani problem matematis dengan menggunakan voltase untuk
memperlihatkan variaebl seperti konsentrais, tekanan, waktu, dan temperatur.
Komputer analog terdir dari puluhan atau
ratusan amplifier yang digunakan untuk pengerjaan matematis seperti
penjumlahan, perkalian, dan sebagainya. Komputer analog digunakan dalam teknik
untuk merangsang aksi lompatan pada poros dari mobil atau pergerakan dari
pencakar langit pada angin kencang. Juga telah digunakan untuk menghitung
absorpsi, distribusi, dan tetapan eliminasi untuk obat yang diberikan pada
pasien dan meplot kurva untuk data pengambilan obat dan ekskresi. Sekarang ini
komputer digital dapat juga menghitung harga-harga seperti itu dan menyiapkan
grafik dengan fasilitasnya, dan popularitas dari komputer analog dalam dunia
farmasi telah berkurang akhir-akhir ini.
Angka
Bermakna. Suatu
angka bermakna adalah setiap angka yang digunakan untuk menyatakan harga atau
besaran pada tempat di mana ia berada. Bilangan nol dianggap sebagao angka
bermakna kecuali jika digunakan semata-mata untuk menempatkan titik desimal.
Dua nol yang dengan segera mengikuti titik desimal dalam bilangan 0,00750 hanya
menempatkan titik desimal dan tidak bermakna. Tetapi angka 0 setelah angka 5
bermaksa karena tidak diperlukan untuk menulias angka tersebut. Jika tidak
bermakna, dapat dihilangkan.
Angka bermakna dari suatu bilangan
termasuk semua angka ditambah angka pertama yang tidak berpengaruh. Angka
bermakna dari beberapa harga diperlihatkan dalam tabel 6.
Bilangan
|
Jumlah gambaran yang berarti
|
53
|
2
|
530,0
|
4
|
0,00053
|
2
|
5,0030
|
5
|
5,3
x 10-2
|
2
|
5,30
x 10-2
|
3
|
53000
|
Tidak
tertentu
|
Tabel 6. Gambaran yang bermakna
Dalam mengerjakan data percobaan, ada
aturan-aturan tertentu untuk angka yang masuk dalam perhitungan:
1.
Dalam menolak angka yang tidak berguna, naikkan dengan satu
angka terakhir yang dipertahankan jika angka yang ditolak berikutnya adalah 5
atau lebih besar dari 5. Jangan mengubah angka terakhir jika angka yang ditolak
mempunyai nilai yang lebih kecil dari 5. Jadi angka 13,2764 dibulatkan menjadi
13,28. Harga 13,2744 dibulatkan menjadi 13,27.
2.
Dalam penambahan atau pengurangan, hanya dimasukkan angka
yang terkcil di belakang koma dari bilangan-bilangan yang akan dikurangkan atau
ditambahkan. Jadi dalam menjumlahkan 442,75, 58,4, dan 2,680, bulatkan
harga-harga ini sehingga mempunyai satu angka di belakang koma menjadi 442,8 +
58,4 + 2,7 = 503,9.
3.
Dalam pengalian atau pembagian, aturan umum yang digunakan
adalah untuk mempertahankan bilangan yang sama dari angka bermakna pada hasil
seperti muncul dalam harga dengan bilangan terkecil dari angka bermakna. Dalam
mengalikan 2,67 dan 3,2, hasil yang dicatat adalah 8,5 dan bukan 8,544.
4.
Dalam menggunakan logaritma untuk mengalikan dan membagi,
pertahankanlah bilangan yang sama dari angka bermakna dalam mantissa seperti
dalam bilangan aslinya.
5.
Jika hasil ini untuk digunakan dalam perhitungan lebih
lanjut, pertahankanlah setidaknya satu angka lebih daripada yang diusulkan pada
aturan di atas. Hasil akhir kemudian dibulatkan ke angka terakhir yang
bermakna.
Kepekaan.
Ketepatan
dan ketelitian harus dikorbankan jika pekerja berusaha menimbang dalam jumlah
yang sangat kecil pada timbangan. Untuk menentukan jumlah terkecil dari zat
yang dapat ditimbang yaitu jumlah minimum yang masih diperbolehkan, seorang
ahli farmasi harus menetapkan kepekaan dari timbangan.
Kepekaan ditentukan dengan mengatur
timbangan pada keseimbangan, tambahkan berat katakanlah 20 mg) pada piring
sebelah kanan dan amati penyimpangan dari penunjuk pada indeks skala. Titik
keseimbangan dari penunjuk tanpa berat dan dengan berat 20 mg pada piring dapat
ditentukan dengan cara yang biasa digunakan dalam analisis kuantitatif.
Contoh
3. Misalkan penunjuk
timbangan istirahat pada angka 0 tanpa berat dan penyimpangan 2,5 bagian skala
mengikuti penambahan berat 20 mg. berapakah kepekaan timbangan?
20
mg ≈ 2,5 penyimpangan bagian skala
oleh karena itu
Kemungkinan
lain, soal ini dapat diselesaikan sebagai berikut:
Contoh
4. Jika kepekaan timbangan 3
mg, berapakah jumlah minimum yang boleh ditimbang pada timbangan tersebut?
Timbangan dapat dipakai untuk menimbang dengan kesalahan ± 3 mg, menyatakan
kesalahan relative tidak lebih besar dari ± 5%. Kemudian berat minimum yang
diperbolehkan didapat sebagai berikut:
Contoh
5. Hitunglah % kesalahan
dalam penimbangan 200 mg pada timbangan dengan kepekaan 6 mg. kesalahan
tersebut dapat dihitung dengan menggunakan persamaan:
karena itu
Massa
dan Kesetaraan Volume. Suatu kesimpulan yang didasarkan pada criteria ini diajukan
dan ditunjukkan di sini sebagai aturan tiga angka bermakna. Untuk penambahan,
pengurangan, pengalian, dan pembagian kesetaraan dibutuhkan prinsip dari angka
bermakna seperti sudah dijelaskan dalam bagian terdahulu.
Suatu kesetaraan, bersama-sama dengan
harga pasti dan kira-kira diberikan dalam tabel 7. Persen kesalahan yang
diperkirakan dengan menggunakan perkiraan kesetaraan atau kesetaraan tiga angka
bermakna dimasukkan dalam kolom terakhir.
Pengecualian yang penting terhadap
aturan tiga angka bermakna menyangkut hubungan antara grain dengan milligram
atau gram. Dalam hal ini, hanya dua angka bermakna perlu digunakan karena
perkiraan ini memperlihatkan kesalahan 0,3%:
1 grain = 65 mg = 0,065 g
Aturan ini berguna juga untuk menetapkan berat ekuivalen
untuk sejumlah volume tertentu air dan berat per volume larutan.
Ukuran
|
Kesetaraan
|
Kesalahan
kira-kira dalam kesetaraan praktis (%)
|
|
Pasti
|
Praktis
|
||
1
g
|
15,4324
grain
|
15,4
grain
|
0,2
|
1
ml
|
16,23
minim
|
16,2
minim
|
0,2
|
1
fl. oz
|
29,5729
ml
|
29,6
ml
|
0,1
|
1
fl. dram
|
3,6966
ml
|
3,70
ml
|
0,1
|
1
av. oz
|
28,3495
g
|
28,3
g
|
0,2
|
1
ap. oz
|
31,1035
g
|
31,1
g
|
0,01
|
1
av. lb
|
453,592
g
|
454
g
|
0,1
|
1
pint
|
473,167
ml
|
473
ml
|
0,03
|
Tabel 7. Aturan pada tiga angka
bermakna
Kesalahan
Meracik Secara Total. Kesalahan total dalam penyediaan produk farmasi dapat
dianggap sebagai jumlah kesalahan perorangan dari beberapa pengerjaan. Misalnya
kesalahan perhitungan 1%, kesalahan penimbangan 5%, dan kesalahan yang
diperbolehkan dalam pengerjaan mencampur dan mengisi obat katakanlah 7%. Lebih
lanjut misalkan bahwa semua kesalahan mempunyai tanda yang sama, misalnya semua
negatif. Kesalahan meracik obat secara total adalah -13%.
Tetapi tidak seperti biasanya bahwa
semua kesalahan bias negatif maupun positif. Suatu perkiraan yang lebih masuk
akal dari ketidakyakinan dalam suatu penyiapan diperoleh dengan mengambil akar
dari jumlah kuadrat persentase kesalahan perorangan:
Persentase kesalahan:
√(1)2 + (5)2 + (7)2 = 8,7%
Ketelitian dan ketepatan yang dituntut
dalam peracikan dan pembuatan obat-obatan tergantung pada kegunaan khusus obat
tersebut. Tingkat ketelitian yang diinginkan harus harus selalu dipilih sesuai
dengan yang diminta untuk ketelitian seperti itu. Di satu pihak mungkin sia-sia
untuk mengejar ketelitian yang lebih besar dari yang diinginkan. Sedangkan di
lain pihak sudah sepantasnya ahli farmasi mencapai ketepatan dan ketelitian
yang cukup untuk menghasilkan keamanan yang dapat dipertanggungjawabkan dan
produk yang efektif.
METODE STATISTIK DAN ANALISIS KESALAHAN
Kesalahan dapat didefinisikan sebagai
penyimpangan dari nilai mutlak atau dari rata-rata sebenarnya dari sejumlah
besar hasil. Ada dua tipe kesalahan yang dikenal yaitu konstan (determinat) dan
acak/kebetulan (indeterminat).
Kesalahan
Deteminat. Kesalahan
determinat atau konstan adalah kesalahan yang walaupun kadang-kadang tidak
diduga, dapat dihindarkan atau ditentukan dan diperbaiki begitu kesalahan
tersebut diketahui. Contoh kesalahan determinat adalah segala yang bersangkutan
dengan metode yang terutama dipakai, kesalahan dalam kalibrasi dan pengerjaan
dari alat pengukuran, ketidakmurnian dalam reagen dan obat, kesalahan
perorangan yang disangka, sebagai contoh kesalahan pembacaan meniscus yang
berulang-ulang, kesalahan dalam penimbangan, dalam memadu warna, dan dalam
membuat perhitungan.
Kesalahan determinat dapat dihilangkan
dengan kalibrasi alat timbang dan alat lain dengan memeriksa perhitungan dan
hasil oleh pekerja lain.
Kesalahan
Indeterminat. Kesalahan
terjadi tidak disengaja atau secara kebetulan dan bervariasi dari satu
pengukuran ke pengukuran berikutnya. Misalnya dalam suatu analisis kimia, hasil
satu rangkaian pengujian akan menghasilkan pola acak sekitar harga rata-rata
atau nilai uatma yang dikenal dengan mean. Kesalahan acak akan terjadi juga
dalam mengisi sejumlah kapsul dengan obat dan hasilnya akan memperlihatkan
variasi berat tertentu.
Kesalahan indeterminat tidak dapat
dibiarkan atau dikoreksi karena tidak sama pada setiap pengukuran.
Ketepatan
dan Ketelitian. Ketepatan adalah suatu ukuran kesepakatan di antara
nilai-niali dalam suatu kelompok data, sedangkan ketelitian adalah kesepakatan
antara data dan nilai yang benar. Kesalahan indeterminat mempengaruhi ketepatan
hasil dan pengukuran ketapatan dicapai paling baik dengan rata-rata statistik.
Kesalahan determinat tetap mempengaruhi ketelitian data. Teknik yang digunakan
dalam menganalisis ketepatan hasil yang pada saatnya memberikan pengukuran
kesalahan indeterminat, akan ditetapkan mula-mula dan penemuan serta
penghapusan kesalahan determinat atau ketidaktelitian akan didiskusikan
belakangan.
Kesalahan indeterminat mengkikuti teori
kemungkinan, kesalahan positif dan negatif kemungkinannya sama, dan kesalahan
yang lebih besar sedikit memungkinkan daripada kesalahan yang lebih kecil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar