Tentang Saya

Statistik

Minggu, 14 Oktober 2012

Dasar-Dasar Fisika dan Matematika


Tugas Rangkuman


DASAR-DASAR FISIKA DAN MATEMATIKA
“FARMASI FISIKA”

O
L
E
H

Nama            : Abulkhair Abdullah
NIM            : 70100111001
Kelas            : Farmasi A1


Jurusan Farmasi
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar


SAMATA-GOWA
2012



DASAR-DASAR FISIKA DAN MATEMATIKA

Sekarang ini, seorang ahli farmasi dituntut untuk menunjukkan pengetahuannya dalam bidang farmakologi, kimia organik, biokimia, dan pengertian ilmiah mengenai sifat-sifat fisika dan kimia dari poduk obat baru yang ia buat dan edarkan.
Walaupun terikat dalam kegiatan penelitian, mengajar, industri, apotek, atau kegiatan lain yang berhubungan dengan profesinya, ahli farmasi harus menyadari akan pentingnya penerapan ilmu-ilmu dasar.
Prinsip ilmiah dari farmasi tidak sesulit yang dikira, dan sesungguhnya tidak berada di luar jangkauan pengertian dari ahli farmasi terdidik saat ini.
Nama farmasi fisik telah diasosiasikan dengan bidang farmasi yang menggeluti prinsip-prinsip ilmu penjumlahan dan teoretis karena mereka menggunakannya untuk farmasi praktis. Farmasi fisik mencoba mempersatukan pengetahuan fakta farmasi melalui pengembangan prinsip-prinsipnya yang luas dan hal ini membantu ahli farmasi, ahli farmakologi, dan ahli kimia farmasi dalam usahanya untuk meramalkan kelarutan, kestabilan, tercampurnya obat, dan aksi biologi dari obat.

KONSEP DAN METODE ILMU
Pelajaran ini harus menjadi titik balik dalam pola belajar mahasiswa tingkat lanjut karena bagian terakhir dari kurikulum farmasi, titik beratnya terletak pada pemakaian prinsip ilmiah untuk mempraktekkan problema keahlian. Mahasiswa harus berjuang dalam pelajaran ini untuk menyatukan fakta dan buah pikiran menjadi satu kesimpulan yang berarti. Dalam karirnya yang akan datang, kadang-kadang ia akan terpanggil untuk memecahkan persoalan farmasi praktis.
Pemahaman dari bahan kuliah merupakan tanggung jawab yang utama dari mahasiswa. Setiap tugas hendaknya dibaca dan dibuat garis besarnya dan soal tugas hendaknya dipecahkan di luar kelas. Komentar guru selanjutnya perlu untuk menjelaskan hal-hal yang kurang jelas dan menolong murid untuk memperbaiki pendapatnya dan kemampuannya memberi alasan.

DIMENSI DAN SATUAN
Sifat dari suatu zat biasanya dinyatakan dengan kegunaan dari ketiga besaran yang dipilih, yaitu panjang, massa, dan waktu. Setiap sifat ini dinyatakan oleh satu satuan tertentu dan rujukan baku. Dalam system metrik, satuannya adalah sentimeter (cm), gram (g), dan detik (sec).
Besaran yang dapat diukur seperti luas, kerapatan, tekanan, dan energi disatukan dari ketiga sifat dasar tadi. Jadi besaran panjang, luas, dan volume diukur dalam dimensi panjang (L), panjang kuadrat (L2), dan panjang kubik (L3), bersesuaian dengan satuan cm, cm2, dan cm3. Dimensi dan satuan dasar diperlihatkan dalam tabel 1.
Besaran yang dapat diukur
Lambing dimensi
Satuan cgs
Satuan SI
Rujukan baku
Panjang (l)
L
Sentimeter (cm)
Meter (m)
Meter
Massa (m)
M
Gram (g)
Kilogram (kg)
Kilogram
Waktu (t)
T
Detk (s)
Detik (s)
Rata-rata matahari
Tabel 1. Dimensi dan satuan dasar
The International Union of Pure and Applied Chemistry (IUPAC) telah memperkenalkan suatu Sistem Internasional (SI) dalam usaha untuk menetapkan suatu satuan internasional yang seragam. Farmasi fisik pada umumnya memakai satuan cgs atau sistem satuan yang umum.
Panjang dan Luas. Dimensi panjang berlaku sebagai pengukur jarak dan mempunyai rujukan baku meter. Hal ini didefinisikan sebagai berikut:
1 meter = 1,65076373 x 106       Kr-86
di mana    Kr-86­ = 6,0578021 x 10-7 m adalah panjang gelombang dalam kekosongan transisi antara dua tingkat energi spesifik dari atom kripton-86.
Pengali
Awalan
Simbol
1012
Tera
T
109
Giga
G
106
Mega
M
103
Kilo
k
10-3
Mili
m
10-6
Mikro
µ
10-9
Nano
n
10-12
Piko
p
Tabel 2. Pembagian dan pengalian satuan
Volume. Besaran yang dapat diukur. Volume juga diturunkan dari panjang. Rujukan bakunya adalah meter kubik. Volume didefinisikan dalam bentuk liter, yaitu volume dari satu kilogram air pada tekanan 1 atmosfer da 4oC dan berarti setara dengan 1000 cm3.
Massa. Standar dari massa adalah kilogram. Satuan praktis dari massa dalam sistem cgs adalah gram (g), yaitu seperseribu dari satu kilogram. Massa sering dinyatakan sebagai berat dari suatu benda.
Kerapatan dan Berat Jenis. Kerapatan adalah turunan besaran karena menyangkut satuan massa dan volume. Batasannya adalah massa persatuan volume pada temperatur dan tekanan tertentu dan dinyatakan dalam sistem cgs dalam gram per sentimeter kubik (g/cm3).
Berbeda dengan kerapatan, berat jenis adalah bilangan murni tanpa dimensi yang dapat diubah menjadi kerapatan dengan menggunakan rumus yang cocok. Berat jenis didefinisikan sebagai perbandingan kerapatan dari suatu zat terhadap kerapatan air, harga kedua zat itu ditentukan pada temperatur yang sama, jika tidak dengan cara lain yang khusus.
Besaran yang diukur
Dimensi
Satuan cgs
Satuan SI
Hubungan dengan dimensi lain
Luas (A)
L2
cm2
m2
Panjang kuadrat
Volume (V)
L3
cm3
m3
Panjang kubik
Kerapatan (ρ)
ML-3
g/cm3
kg m-3
Massa per satuan volume
Kecepatan (v)
LT-1
cm/dt
ms-2
Panjang per satuan waktu
Percepatan (a)
LT-2
cm/dt2
ms-2
Panjang per waktu kuadrat
Gaya (f)
MLT-2
g cm/dt2 atau dyne
kg ms-2 atau Jm-1  atau N
Massa kali percepatan
Tekanan (p)
ML-1T-2
dyne/cm2
Nm-2 atau kg m-1 s-2 atau Pa
Gaya per satuan luas
Energi (E)
ML2T-2
g cm2/dt2 atau erg
kg m2 s-2 atau Nm atau J
Gaya kali panjang
N singkatan dari newton, atau kilogram x meter x detik-2.
Pa singkatan dari pascal, atau newton x meter-2.
J lambing dari joule. Dalam tebel ini, m simbol dari meter, bukan massa.
L singkatan dari panjang, T untuk waktu, M untuk massa.
Tabel 3. Turunan dimensi dan satuan
Gaya. Makin besar massa tubuh dan makin besar percepatan yang dibutuhkan, makin besar pula gaya yang harus dipunyai seseorang. Oleh karena itu, gaya berbanding langsung dengan massa (jika percepatan konstan) dan percepatan (jika massa konstan). Ini dapat diperhatikan dengan hubungan:
Gaya α Massa x Percepatan                                           (1)
sesuai dengan aljabar, dengan pemasukan harga konstan (tetapan). Sesuai dengan:
f = k x m x a                                                     (2)
di mana f adalah gaya, k adalah tetapan perbandingan, m adalah massa, dan a adalah percepatan. Jika satuan dipilih menjadi 1, maka persamaan gaya yang umum dikenal menjadi:
    f = m x a                                                       (3)
Hubungan antara berat dan massa dapat diperoleh dari persamaan (3). Masukkan berat (w) untuk gaya dan g untuk percepatan, persamaan menjadi:
   w = m x g                                                       (4)
Kerja dan Energi. Energi seringkali didefinisikan sebagai keadaan yang dapat memberikan kemampuan kepada benda untuk mengerjakan suatu pekerjaan. Energi dapat digolongkan pada energi kinetik atau energi potensial.
Hasil kali gaya dengan jarak mempunyai dimensi yang sama dengan energi, yaitu ML2T-2. Hasil kali lain juga mempunyai dimensi energi adalah tekanan x volume, tegangan permukaan x luas, massa x kecepatan2, dan beda potensial listrik x muatan listrik.
Satuan kerja dalam cgs juga satuan energi kinetik dan potensial adalah erg. Erg didefinisikan sebagai kerja yang dilakukan jika gaya sebesar 1 dyne bekerja melalui jarak 1 sentimeter.
1 erg = 1 dyne x 1 cm
Erg kadang-kadang terlalu kecil untuk penggunaan praktis dan diganti joule (J = jewel) yang sama dengan 107 erg:
1 joule = 1 x 107 erg
Dalam melakukan perhitungan dengan sistem cgs yang menyangkut kerja dan tekanan, kerja harus dinyatakan dalam erg dan tekanan dalam dyne/cm2. Jika menggunakan SI atau sistem lain, satuan yang konsisten harus juga dipertahankan.

BEBERAPA UNSUR MATEMATIK
Perhitungan yang Menyangkut Dimensi. Pembagian dan perbandingan sering dipakai dalam ilmu fisika untuk mengubah satu sistem ke sistem yang lain. Perhitungan berikut ini menggambarkan kegunaan perbandingan.
Contoh 1. Berapa gram kalori terdapat dalam 3,00 joule? Orang pertama-tama akan mengingat hubungan kalori dan joule. Hubungan tersebut adalah 1 kal = 4,184 joule, berapa kalori terdapat dalam 3,00 joule? Perbandingan dipakai dengan hati-hati untuk menyatakan setiap kuantitas dalam satuannya yang cocok. Untuk besaran yang tidak diketahui dipakai bilangan X.
Metode kedua, didasarkan pada kebutuhan bahwa satuan seperti juga dimensi, harus sama pada kedua ruas persamaan. Metode ini kadang-kadang lebih cocok daripada metode perbandingannya.
Contoh 2. Berapa gallon setara dengan 2,0 liter? Ini perlu untuk menyusun suatu perbandingan dalam memecahkan soal ini. Dalam metode yang menyangkut identitas besaran pada kedua ruas persamaan, besaran yang dicari, X (gallon), diletakkan pada ruas kiri dan kesetaraannya, 2,0 liter, diletakkan pada ruas sebelah kanan. Ruas kanan kemudian harus dikalikan dengan hubungan yang diketahui dalam bentuk pecahan, misalnya 1 pint per 473 ml untuk mendapatkan satuan dalam gallon. Melalui cara ini didapt hasil dengan satuan yang cocok.
Pangkat. berbagai pengerjaan yang menyangkut pangkat yaitu angka di mana bilangan dipangkatkan sebaiknya dengan mempelajari contoh yang tertera pada tabel 4.
a x a x a = a3
a2/a4 = a 2-4 = a-2 = 1/a2
a2 x a3 = a2+3 = a5
a2/a2 = a2-2 = a0 = 1
(a2)3 = a2 x a2 x a2 = a6
a1/2 = √a
(a/b)3 = a3/b3
a1/2 x a1/2 = a1/2+1/2 = a1 = a
a5/a2 = a5-2 = a3
a2/3 = (a2)1/3 = 3√a2
a5/a4 = a5-4 = a1 = a

Tabel 4. Aturan mengenai pangkat
Logaritma. Kesamaan dari
    103 = 1000                                                                (5)
Dinyatakan dalam notasi logaritma seperti:
Log­­10 1000 = 3                                                              (6)
Pangkat 3 di mana bilangan dasar 10 dipangkatkan menghasilkan 1000 dalam persamaan (5) ditunjukkan juga oleh logaritma 1000. Bilangan 1000 dikenal sebagai antilogaritma dari bilangan 3. Secara umum, jika b dipangkatkan dengan angka x, menghasilkan angka a, maka logaritma terhadap bilangan dasar b dari a adalah x:
x = a
logb a = x
Seperti terlihat dalam tabel 5, bilangan dapat dikalikan dan dibagi dengan menambahkan dan mengurangi pangkat. Karena logaritma adalah pangkat, maka mengikuti aturan yang sama. Beberapa sifat logartima diambil sebagai contoh dengan ciri-ciri yang dikumpulkan dalam tabel 5.
Log ab = log a + log b
Log 1/a = log 1 – log a = -log a
Log a/b = log a – log b
Log a2 = loh a + log a = 2 log a
Log 1 = 0 jika 100 = 1
Log √4 = log a1/2 = ½ log
Log a-2 = -2 log a = 2 log 1/a

Tabel 5. Aturan logaritma
Variasi. Ilmuwan secara terus-menerus berusaha untuk menghubungkan gejala dan menetapkan kesimpulan untuk menguatkan dan menafsirkan data percobaan. Beberapa rumus terkenal yang menggambarkan prinsip variasi dapat dilihat pada tabel 6.
Penghitungan
Persamaan
Variable tergantung (tak bebas)
Variable bebas
Tetapan perbandingan
Keliling lingkaran
C = πD
Keliling, C
Diameter, D
Π = 3,14159…
Kerapatan
M = ρV
Massa, M
Volume, V
Kerapatan, ρ
Jarak benda jatuh
s = 1/2gt2
Jarak, s
Waktu, t2
Tetapan gravitasi, ½ g
Penurunan titik beku
ΔTf = Km
Penurunan titik beku, ΔTf
Molalitas, m
Tetapan krioskopik, Kf
Metode Grafik. Besarnya variabel bebas biasanya diukur sepanjang skala koordinat horizontal yang disebut x. Variabel tidak bebas diukur sepanjang skala vertikal atau sumbu y. Data diplot pada grafik dan garis halus digambarkan melalui titik-titik. Harga x dari setiap titik disebut koordinat x atau absis. Harga y disebut koordinat y atau ordinat. Titik potong antara sumbu x dan y disebut titik asal. Harga x dan y bias negatif bias juga posotif.
Hubungan paling sederhana antara dua variaebel di mana variabel mengandung pangkat tidak lebih dari satu (persamaan pangkat pertama). Garis lurus atau hubungan garis dinyatakan sebagai:
y = a + bx
di mana y variabel tidak bebas, x variabel bebas, dan a dan b adalah tetapan. Tetapan b adalah kemiringan garis. Makin besar harga b, makin curam kemiringan. Kemiringan dapat positif atau negatif tergantung pada apakah garis miring ke kanan atas atau ke kanan bawah. Jika b = 1, garis membuat sudut 45o terhadap sumbu x (tangen 450 = 1), dan persamaan garis dapat ditulis sebagai:
y = a + x
Jika b = 0, garis adalah horizontal yaitu sejajar dengan sumbu x dan persamaannya:
y = a
Jika a positif, garis sumbu y di atas sumbu x. Jika negatif, dia memotong sumbu y di bawah sumbu x. Jika a adalah 0, persamaan dapat ditulis dan garis melalui titik asal.
y = bx
Persamaan garis dapat diperoleh dengan menggunakan bentuk persamaan garis dengan dua titik.
Dapat juga dilihat bahwa:
Komputer dan Kalkulator. Komputer dapat dibagi dalam mesin analog dan mesin digital. Komputer digital memakai angka-angka seperti juga komputer mikro dan komputer yang dapat digenggam. Kalkulator modern dilengkapi dengan pencatat untuk penyimpanan data dan sebuah pusat yang dapat memprogram perintah matematik untuk menyelesaikan fungsi matematis.
Berbeda dengan komputer digital, komputer analog menangani problem matematis dengan menggunakan voltase untuk memperlihatkan variaebl seperti konsentrais, tekanan, waktu, dan temperatur. Komputer analog terdir  dari puluhan atau ratusan amplifier yang digunakan untuk pengerjaan matematis seperti penjumlahan, perkalian, dan sebagainya. Komputer analog digunakan dalam teknik untuk merangsang aksi lompatan pada poros dari mobil atau pergerakan dari pencakar langit pada angin kencang. Juga telah digunakan untuk menghitung absorpsi, distribusi, dan tetapan eliminasi untuk obat yang diberikan pada pasien dan meplot kurva untuk data pengambilan obat dan ekskresi. Sekarang ini komputer digital dapat juga menghitung harga-harga seperti itu dan menyiapkan grafik dengan fasilitasnya, dan popularitas dari komputer analog dalam dunia farmasi telah berkurang akhir-akhir ini.
Angka Bermakna. Suatu angka bermakna adalah setiap angka yang digunakan untuk menyatakan harga atau besaran pada tempat di mana ia berada. Bilangan nol dianggap sebagao angka bermakna kecuali jika digunakan semata-mata untuk menempatkan titik desimal. Dua nol yang dengan segera mengikuti titik desimal dalam bilangan 0,00750 hanya menempatkan titik desimal dan tidak bermakna. Tetapi angka 0 setelah angka 5 bermaksa karena tidak diperlukan untuk menulias angka tersebut. Jika tidak bermakna, dapat dihilangkan.
Angka bermakna dari suatu bilangan termasuk semua angka ditambah angka pertama yang tidak berpengaruh. Angka bermakna dari beberapa harga diperlihatkan dalam tabel 6.
Bilangan
Jumlah gambaran yang berarti
53
2
530,0
4
0,00053
2
5,0030
5
5,3 x 10-2
2
5,30 x 10-2
3
53000
Tidak tertentu
Tabel 6. Gambaran yang bermakna
Dalam mengerjakan data percobaan, ada aturan-aturan tertentu untuk angka yang masuk dalam perhitungan:
1.       Dalam menolak angka yang tidak berguna, naikkan dengan satu angka terakhir yang dipertahankan jika angka yang ditolak berikutnya adalah 5 atau lebih besar dari 5. Jangan mengubah angka terakhir jika angka yang ditolak mempunyai nilai yang lebih kecil dari 5. Jadi angka 13,2764 dibulatkan menjadi 13,28. Harga 13,2744 dibulatkan menjadi 13,27.
2.      Dalam penambahan atau pengurangan, hanya dimasukkan angka yang terkcil di belakang koma dari bilangan-bilangan yang akan dikurangkan atau ditambahkan. Jadi dalam menjumlahkan 442,75, 58,4, dan 2,680, bulatkan harga-harga ini sehingga mempunyai satu angka di belakang koma menjadi 442,8 + 58,4 + 2,7 = 503,9.
3.      Dalam pengalian atau pembagian, aturan umum yang digunakan adalah untuk mempertahankan bilangan yang sama dari angka bermakna pada hasil seperti muncul dalam harga dengan bilangan terkecil dari angka bermakna. Dalam mengalikan 2,67 dan 3,2, hasil yang dicatat adalah 8,5 dan bukan 8,544.
4.      Dalam menggunakan logaritma untuk mengalikan dan membagi, pertahankanlah bilangan yang sama dari angka bermakna dalam mantissa seperti dalam bilangan aslinya.
5.      Jika hasil ini untuk digunakan dalam perhitungan lebih lanjut, pertahankanlah setidaknya satu angka lebih daripada yang diusulkan pada aturan di atas. Hasil akhir kemudian dibulatkan ke angka terakhir yang bermakna.
Kepekaan. Ketepatan dan ketelitian harus dikorbankan jika pekerja berusaha menimbang dalam jumlah yang sangat kecil pada timbangan. Untuk menentukan jumlah terkecil dari zat yang dapat ditimbang yaitu jumlah minimum yang masih diperbolehkan, seorang ahli farmasi harus menetapkan kepekaan dari timbangan.
Kepekaan ditentukan dengan mengatur timbangan pada keseimbangan, tambahkan berat katakanlah 20 mg) pada piring sebelah kanan dan amati penyimpangan dari penunjuk pada indeks skala. Titik keseimbangan dari penunjuk tanpa berat dan dengan berat 20 mg pada piring dapat ditentukan dengan cara yang biasa digunakan dalam analisis kuantitatif.
Contoh 3. Misalkan penunjuk timbangan istirahat pada angka 0 tanpa berat dan penyimpangan 2,5 bagian skala mengikuti penambahan berat 20 mg. berapakah kepekaan timbangan?
20 mg ≈ 2,5 penyimpangan bagian skala
oleh karena itu
Kemungkinan lain, soal ini dapat diselesaikan sebagai berikut:
Contoh 4. Jika kepekaan timbangan 3 mg, berapakah jumlah minimum yang boleh ditimbang pada timbangan tersebut? Timbangan dapat dipakai untuk menimbang dengan kesalahan ± 3 mg, menyatakan kesalahan relative tidak lebih besar dari ± 5%. Kemudian berat minimum yang diperbolehkan didapat sebagai berikut:
Contoh 5. Hitunglah % kesalahan dalam penimbangan 200 mg pada timbangan dengan kepekaan 6 mg. kesalahan tersebut dapat dihitung dengan menggunakan persamaan:
karena itu
Massa dan Kesetaraan Volume. Suatu kesimpulan yang didasarkan pada criteria ini diajukan dan ditunjukkan di sini sebagai aturan tiga angka bermakna. Untuk penambahan, pengurangan, pengalian, dan pembagian kesetaraan dibutuhkan prinsip dari angka bermakna seperti sudah dijelaskan dalam bagian terdahulu.
Suatu kesetaraan, bersama-sama dengan harga pasti dan kira-kira diberikan dalam tabel 7. Persen kesalahan yang diperkirakan dengan menggunakan perkiraan kesetaraan atau kesetaraan tiga angka bermakna dimasukkan dalam kolom terakhir.
Pengecualian yang penting terhadap aturan tiga angka bermakna menyangkut hubungan antara grain dengan milligram atau gram. Dalam hal ini, hanya dua angka bermakna perlu digunakan karena perkiraan ini memperlihatkan kesalahan 0,3%:
1 grain = 65 mg = 0,065 g
Aturan ini berguna juga untuk menetapkan berat ekuivalen untuk sejumlah volume tertentu air dan berat per volume larutan.
Ukuran
Kesetaraan
Kesalahan kira-kira dalam kesetaraan praktis (%)
Pasti
Praktis
1 g
15,4324 grain
15,4 grain
0,2
1 ml
16,23 minim
16,2 minim
0,2
1 fl. oz
29,5729 ml
29,6 ml
0,1
1 fl. dram
3,6966 ml
3,70 ml
0,1
1 av. oz
28,3495 g
28,3 g
0,2
1 ap. oz
31,1035 g
31,1 g
0,01
1 av. lb
453,592 g
454 g
0,1
1 pint
473,167 ml
473 ml
0,03
Tabel 7. Aturan pada tiga angka bermakna
Kesalahan Meracik Secara Total. Kesalahan total dalam penyediaan produk farmasi dapat dianggap sebagai jumlah kesalahan perorangan dari beberapa pengerjaan. Misalnya kesalahan perhitungan 1%, kesalahan penimbangan 5%, dan kesalahan yang diperbolehkan dalam pengerjaan mencampur dan mengisi obat katakanlah 7%. Lebih lanjut misalkan bahwa semua kesalahan mempunyai tanda yang sama, misalnya semua negatif. Kesalahan meracik obat secara total adalah -13%.
Tetapi tidak seperti biasanya bahwa semua kesalahan bias negatif maupun positif. Suatu perkiraan yang lebih masuk akal dari ketidakyakinan dalam suatu penyiapan diperoleh dengan mengambil akar dari jumlah kuadrat persentase kesalahan perorangan:
Persentase kesalahan:
√(1)2 + (5)2 + (7)2 = 8,7%
Ketelitian dan ketepatan yang dituntut dalam peracikan dan pembuatan obat-obatan tergantung pada kegunaan khusus obat tersebut. Tingkat ketelitian yang diinginkan harus harus selalu dipilih sesuai dengan yang diminta untuk ketelitian seperti itu. Di satu pihak mungkin sia-sia untuk mengejar ketelitian yang lebih besar dari yang diinginkan. Sedangkan di lain pihak sudah sepantasnya ahli farmasi mencapai ketepatan dan ketelitian yang cukup untuk menghasilkan keamanan yang dapat dipertanggungjawabkan dan produk yang efektif.

METODE STATISTIK DAN ANALISIS KESALAHAN
Kesalahan dapat didefinisikan sebagai penyimpangan dari nilai mutlak atau dari rata-rata sebenarnya dari sejumlah besar hasil. Ada dua tipe kesalahan yang dikenal yaitu konstan (determinat) dan acak/kebetulan (indeterminat).
Kesalahan Deteminat. Kesalahan determinat atau konstan adalah kesalahan yang walaupun kadang-kadang tidak diduga, dapat dihindarkan atau ditentukan dan diperbaiki begitu kesalahan tersebut diketahui. Contoh kesalahan determinat adalah segala yang bersangkutan dengan metode yang terutama dipakai, kesalahan dalam kalibrasi dan pengerjaan dari alat pengukuran, ketidakmurnian dalam reagen dan obat, kesalahan perorangan yang disangka, sebagai contoh kesalahan pembacaan meniscus yang berulang-ulang, kesalahan dalam penimbangan, dalam memadu warna, dan dalam membuat perhitungan.
Kesalahan determinat dapat dihilangkan dengan kalibrasi alat timbang dan alat lain dengan memeriksa perhitungan dan hasil oleh pekerja lain.
Kesalahan Indeterminat. Kesalahan terjadi tidak disengaja atau secara kebetulan dan bervariasi dari satu pengukuran ke pengukuran berikutnya. Misalnya dalam suatu analisis kimia, hasil satu rangkaian pengujian akan menghasilkan pola acak sekitar harga rata-rata atau nilai uatma yang dikenal dengan mean. Kesalahan acak akan terjadi juga dalam mengisi sejumlah kapsul dengan obat dan hasilnya akan memperlihatkan variasi berat tertentu.
Kesalahan indeterminat tidak dapat dibiarkan atau dikoreksi karena tidak sama pada setiap pengukuran.
Ketepatan dan Ketelitian. Ketepatan adalah suatu ukuran kesepakatan di antara nilai-niali dalam suatu kelompok data, sedangkan ketelitian adalah kesepakatan antara data dan nilai yang benar. Kesalahan indeterminat mempengaruhi ketepatan hasil dan pengukuran ketapatan dicapai paling baik dengan rata-rata statistik. Kesalahan determinat tetap mempengaruhi ketelitian data. Teknik yang digunakan dalam menganalisis ketepatan hasil yang pada saatnya memberikan pengukuran kesalahan indeterminat, akan ditetapkan mula-mula dan penemuan serta penghapusan kesalahan determinat atau ketidaktelitian akan didiskusikan belakangan.
Kesalahan indeterminat mengkikuti teori kemungkinan, kesalahan positif dan negatif kemungkinannya sama, dan kesalahan yang lebih besar sedikit memungkinkan daripada kesalahan yang lebih kecil.

Tidak ada komentar: