ASIDOSIS METABOLIK
OLEH :
NAMA :
ABULKHAIR ABDULLAH
NIM :
70100111001
KELAS :
FARMASI A
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
SAMATA-GOWA
2012
Asidosis Metabolik
A.
DEFINISI
Asidosis Metabolik adalah keasaman darah yang berlebihan,
yang ditandai dengan rendahnya kadar bikarbonat dalam darah.
Bila peningkatan keasaman melampaui sistem penyangga pH, darah akan benar-benar
menjadi asam. Seiring dengan menurunnya pH darah, pernafasan menjadi lebih dalam
dan lebih cepat sebagai usaha tubuh untuk menurunkan kelebihan asam dalam darah
dengan cara menurunkan jumlah karbon dioksida. Pada akhirnya, ginjal juga
berusaha mengkompensasi keadaan tersebut dengan cara mengeluarkan lebih banyak
asam dalam air kemih.
Tetapi kedua mekanisme
tersebut bisa terlampaui jika tubuh terus-menerus menghasilkan terlalu banyak
asam, sehingga terjadi asidosis berat dan berakhir dengan keadaan koma.
B.
PENYEBAB
Penyebab asidosis metabolik dapat dikelompokkan kedalam 3 kelompok utama:
Penyebab asidosis metabolik dapat dikelompokkan kedalam 3 kelompok utama:
1.
Jumlah asam dalam tubuh dapat meningkat jika
mengkonsumsi suatu asam atau suatu bahan yang diubah menjadi asam. Sebagian
besar bahan yang menyebabkan asidosis bila dimakan dianggap beracun. Contohnya
adalah metanol (alkohol kayu) dan zat anti beku (etilen glikol). Overdosis
aspirin pun dapat menyebabkan asidosis metabolik.
2.
Tubuh dapat menghasilkan asam yang lebih
banyak melalui metabolisme. Tubuh dapat menghasilkan asam yang berlebihan
sebagai suatu akibat dari beberapa penyakit; salah satu diantaranya
adalah diabetes melitus tipe I. Jika diabetes tidak
terkendali dengan baik, tubuh akan memecah lemak dan menghasilkan asam yang
disebut keton. Asam yang berlebihan juga ditemukan pada syok stadium
lanjut, dimana asam laktat dibentuk dari metabolisme gula.
3.
Asidosis metabolik bisa terjadi jika ginjal
tidak mampu untuk membuang asam dalam jumlah yang semestinya. Bahkan jumlah
asam yang normal pun bisa menyebabkan asidosis jika ginjal tidak berfungsi
secara normal. Kelainan fungsi ginjal ini dikenal sebagai asidosis
tubulus renalis, yang bisa terjadi pada penderita gagal ginjal atau
penderita kelainan yang mempengaruhi kemampuan ginjal untuk membuang asam.
Asidosis metabolik dapat
disebabkan oleh beberapa penyebab umum seperti :
1.
Kegagalan ginjal untuk mengekresikan asam
metabolik yang normalnya dibentuk di tubuh.
2.
Pembentukan asam metabolik yang berlebihan
dalam tubuh.
3.
Penambahan asam metabolik ke dalam tubuh
melalui makanan
4.
Kehilangan basa dari cairan tubuh (faal)
5.
Asidosis tubulus renalis (kelainan bentuk
ginjal)
6.
Ketoasidosis diabetikum
7.
Asidosis laktat (bertambahnya asam laktat)
8.
Bahan beracun seperti etilen glikol,
overdosis salisilat, metanol, paraldehid, asetazolamid atau amonium klorida
9.
Kehilangan basa (misalnya bikarbonat) melalui
saluran pencernaan karena diare, ileostomi atau kolostomi.
Adapun penyebab yang sering
terjadi pada keadaan asidosis metabolik :
1.
Asidosis di Tubulus
Ginjal
Akibat dari gangguan ekresi ion Hidrogen atau reabsorbsi
bikarbonat oleh ginjal atau kedua-duanya. Gangguan reabsorbsi bikarbonat
tubulus ginjal menyebabkan hilangnya bicarbonat dalam urine atau ketidakmampuan
mekanisme sekresi Hidrogen di tubulus ginjal untuk mencapai keasaman urin yang
normal menyebabkan ekresi urin yang alkalis.
2.
Diare
Diare
berat mungkin merupakan penyebab asidosis yang paling sering. Penyebabnya
adalah hilangnya sejumlah besar natrium bicarbonat ke dalam feses, sekresi
gastrointestinal secara normal mengandung sejumlah besar bicarbonat dan diare
ini menyebabkan hilangnya ion bicarbonat dari tubuh. Bentuk asidosis metabolik
ini berlangsung berat dan dapat menyebabkan kematian terutama pada anak-anak.
3.
Diabetes Melitus
Diabetes
melitus disebabkan oleh tidak adanya sekresi insulin oleh pankreas yang
menghambat penggunaan glukosa dalam metabolisme.Ini terjadi karena adanya
pemecahan lemak menjadi asam asetoasetat dan asam ini di metabolisme oleh
jaringan untuk menghasilkan energi, menggantikan glukosa. Pada DM yang berat
kadar Asetoasetat dalam darah meningkat sangat tinggi sehingga menyebabkan
asidosis metabolik yang berat.
4.
Penyerapan Asam
Jarang
sekali sejumlah besar asam diserap dari makanan normal akan tetapi asidosis
metabolik yang berat kadang-kadang dapat disebabkan oleh keracuan asam tertentu
antara lain aspirin dan metil alkohol.
5.
Gagal Ginjal Kronis
Saat
fungsi ginjal sangat menurun terdapat pembentukan anion dari asam lemak dalam
cairan tubuh yang tidak eksresikan oleh ginjal. Selain itu penurunan laju
filtrasi glomerulus mengurangi eksresi fosfat dan NH4+ yang
mengurangi jumlah bikarbonat.
C. GEJALA
Asidosis metabolik ringan bisa tidak menimbulkan gejala, namun biasanya penderita merasakan mual, muntah dan kelelahan. Pernafasan menjadi lebih dalam atau sedikit lebih cepat, namun kebanyakan penderita tidak memperhatikan hal ini. Sejalan dengan memburuknya asidosis, penderita mulai merasakan kelelahan yang luar biasa, rasa mengantuk, semakin mual dan mengalami kebingungan. Bila asidosis semakin memburuk, tekanan darah dapat turun, menyebabkan syok, koma, dan kematian.
Asidosis metabolik ringan bisa tidak menimbulkan gejala, namun biasanya penderita merasakan mual, muntah dan kelelahan. Pernafasan menjadi lebih dalam atau sedikit lebih cepat, namun kebanyakan penderita tidak memperhatikan hal ini. Sejalan dengan memburuknya asidosis, penderita mulai merasakan kelelahan yang luar biasa, rasa mengantuk, semakin mual dan mengalami kebingungan. Bila asidosis semakin memburuk, tekanan darah dapat turun, menyebabkan syok, koma, dan kematian.
D. DIAGNOSA
Diagnosis asidosis biasanya ditegakkan berdasarkan hasil pengukuran pH darah yang diambil dari darah arteri (arteri radialis di pergelangan tangan). Darah arteri digunakan sebagai contoh karena darah vena tidak akurat untuk mengukur pH darah. Untuk mengetahui penyebabnya, dilakukan pengukuran kadar karbondioksida dan bikarbonat dalam darah.
Diagnosis asidosis biasanya ditegakkan berdasarkan hasil pengukuran pH darah yang diambil dari darah arteri (arteri radialis di pergelangan tangan). Darah arteri digunakan sebagai contoh karena darah vena tidak akurat untuk mengukur pH darah. Untuk mengetahui penyebabnya, dilakukan pengukuran kadar karbondioksida dan bikarbonat dalam darah.
Mungkin
diperlukan pemeriksaan tambahan untuk membantu menentukan penyebabnya. Misalnya
kadar gula darah yang tinggi dan adanya keton dalam urin biasanya menunjukkan
suatu diabetes yang tak terkendali. Adanya bahan toksik dalam darah menunjukkan
bahwa asidosis metabolik yang terjadi disebabkan oleh keracunan atau overdosis.
Kadang-kadang dilakukan pemeriksaan air kemih secara mikroskopis dan pengukuran
pH air kemih.
E. PENGOBATAN
Pengobatan asidosis metabolik tergantung kepada penyebabnya. Sebagai contoh, diabetes dikendalikan dengan insulin atau keracunan diatasi dengan membuang bahan racun tersebut dari dalam darah. Kadang-kadang perlu dilakukan dialisa untuk mengobati overdosis atau keracunan yang berat.
Pengobatan asidosis metabolik tergantung kepada penyebabnya. Sebagai contoh, diabetes dikendalikan dengan insulin atau keracunan diatasi dengan membuang bahan racun tersebut dari dalam darah. Kadang-kadang perlu dilakukan dialisa untuk mengobati overdosis atau keracunan yang berat.
Asidosis
metabolik juga bisa diobati secara langsung. Bila terjadi asidosis ringan, yang
diperlukan hanya cairan intravena dan pengobatan terhadap penyebabnya. Bila
terjadi asidosis berat, diberikan bikarbonat mungkin secara intravena; tetapi
bikarbonat hanya memberikan kesembuhan sementara dan dapat membahayakan.
Sumber
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar