Tentang Saya

Statistik

Kamis, 04 November 2010

Kondisi Ideal dalam Mengatur Potensi Wisata Bahari

Indonesia merupakan salah satu yang memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi yang berupa sumber daya alam yang berlimpah, baik di daratan, udara, maupun perairan. Semua potensi tersebut mempunyai peranan yang sangat penting bagi pengembangan kepariwisataan, khususnya wisata alam. Potensi objek dan daya
tarik wisata yang dimiliki Indonesia antara lain berupa keanekaragaman hayati, yang salah satu dari beberapa keanekaragaman yang sangat kompleks tersebut adalah terumbu karang. Potensi tersebut merupakan sumber daya ekonomi yang bernilai tinggi dan merupakan media pendidikan dan pelestarian lingkungan.
Sasaran tersebut dapat dicapai melalui pengelolaan yang baik dan benar, misalnya pada kepariwisataan. Kegiatan pariwisata dapat berdampak positif dan negatif. Dampak positifnya antara lain menambah sumber penghasilan dan devisa bagi negara. Sedang dampak negatif kegiatan pariwisata yang tidak terkendali dan tanpa pengawasan menjadikan terumbu karang itu sendiri mengalami kerusakan yang membutuhkan waktu yang lama untuk memulihkannya.
Pariwisata seringkali berbenturan dengan kegiatan ekowisata dikarenakan oleh kegiatan ekowisata yang semakin mengganggu ekosistem yang mendukung kelangsungan hidup terumbu karang. Seperti hutan mangrove yang mulai diubah menjadi kawasan penginapan. Hal ini secara sadar ataupun tidak menjadi faktor yang dapat mengganggu nelayan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kehidupan  nelayan sangat bergantung pada ekosistem sekitar laut. Ketika ekosisitem laut terganggu maka nelayan  akan semakin susah sehingga perlu adanya usaha yang dapat dijadikan sebagai pedoman antara nelayan dan kegiatan ekowisata agar tidak saling mengganggu.
Adapun usaha-usaha yang dianggap dapat mengatasi hal tersebut antara lain :
1.     Adanya kerjasama yang baik pemerintah, nelayan,  dan pelaku kegiatan ekowisata.
2.      Adanya hukum yang benar-benar menimbulkan efek jera pada pelanggar hukum.
3.     Penentuan batasan wilayah yang jelas antara wilayah untuk kegiatan ekowisata.
4.     Sosialisasi dengan harapan penumbuhan kesadaran agar tidak melakukan kerusakan.
5.     Penegakan undang-undang yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Akhirnya, dapat disimpulkan bahwa antara kegiatan ekowisata yang tidak teratur dan tidak dalam pengawasan, akan mengganggu kelangsungan hidup ekosistem yang ada di pantai serta di laut yang tentu sangat berpengaruh pada kehidupan nelayan.
Olehnya, diperlukan beberapa usaha yang dapat dilakukan agar antara kegiatan ekowisata dengan usaha pelestarian terumbu karang.  

Tidak ada komentar: